Iklan

Iklan

Anggota DPRD Kalsel Wahyudi Rahman Harapkan Peran BUMDes Dimaksimalkan

BERITA PEMBARUAN
03 November 2021, 14:57 WIB Last Updated 2021-11-03T07:57:51Z
Sosialisasi Perda Nomor 4 Tahun 2016 oleh Anggota DPRD Kalsel Wahyudi Rahman di Aula Desa Waringin Kecamatan Bakarangan, Rabu (3/11/21)(foto: ist)


RANTAU - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Wahyudi Rahman, S.E., M.M., gelar sosialisasi Peraturan Daerah Kalsel Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa pada Selasa (02/11/2021) di Kantor Desa Waringin Kecamatan Bakarangan Kabupaten Tapin.


Sosialisasi Perda (sosper) dihadiri para aparat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Ketua RW, Ketua RT, Tim Penggerak PKK dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), Karang Taruna dan perwakilan tokoh masyarakat Desa Waringin.


Wahyudi Rahman menyampaikan pentingnya Perda Kalsel Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ini tersosialisasikan lebih luas khususnya ke desa - desa.


"Setelah lahirnya UU Desa tahun 2014 dan kita Kalsel hadir Perda tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun 2016, diharapkan desa dapat lebih berkembang dan maju dengan menggerakkan setiap potensi yang ada di desa," paparnya. 


Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, Desa Waringin sebagai jalur utama menuju tempat wisata religi dapat memanfaatkan potensi tersebut misalnya dengan mengembangkan usaha kecil menengah berupa kuliner dan cindera mata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).


"Kedepannya terutama pasca pandemi ini berakhir, keberadaan BUMDes akan memiliki peran yang sangat strategis dalam membantu percepatan pergerakan ekonomi masyarakat di desa. Salah satunya bisa berperan aktif dalam membantu pemetaan dan pengembangan Desa Wisata," terang Wahyudi.


Sementara narasumber dalam sosper ini, Ir. Yuspianor memaparkan ruang lingkup isi Perda Nomor 4 Tahun 2016. Disampaikannya dalam pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan berbasis kearifan lokal.


Pemerintah Desa maupun BUMDes dapat mengadopsi konsep maupun tradisi yang sudah ada di masyarakat.


"Salah satu contoh yang bisa diambil, saat masa bulan Maulid ini telah berjalan tradisi Handilan Maulid, dimana masyarakat dalam satu kelompok menabung dalam pertemuan mingguan atau bulanan, yang mana hasil tabungan tadi dalam masa 1 tahun digunakan untuk keperluan Maulid. Di sana ada konsep ekonomi dan gotong-royong yang mencirikan budaya kita Indonesia khususnya daerah kita Kalsel," tutur Yuspi.(ron)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Anggota DPRD Kalsel Wahyudi Rahman Harapkan Peran BUMDes Dimaksimalkan

Terkini

Topik Populer

Iklan