 |
| Bupati Kabupaten Tapin HM. Arifin Arpan (foto: ist) |
RANTAU - Bupati Tapin HM Arifin Arpan bersyukur dan merasa bangga pada momen puncak Hari Jadi Kabupaten Tapin ke-56 tahun 2021 ini dapat dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalsel H Muhidin yang notabene putra kelahiran Kabupaten Tapin, dan juga dihadiri para tokoh dan pejabat kelahiran Tapin yang bertugas di luar, Selasa (30/11/21).
"Kami bersyukur dan bangga, ini pertanda bahwa Kabupaten Tapin itu menyenangkan sehingga mereka datang dan sering dikunjungi banyak orang," ucapnya.
HM Arifin Arpan berpesan untuk selalu peduli kepada siapapun agar dipedulikan kembali oleh orang lain, dan ia berharap pada momen Hari Jadi Kabupaten Tapin yang akan datang bisa mengundang banyak orang yang lebih banyak lagi serta ada ruang untuk menggelar event pameran atau apapun untuk lebih meriah lagi.
"Namun itu bisa dilakukan apabila pandemi Covid-19 ini sudah landai atau berharapnya sudah tidak ada lagi pandemi," ujarnya.
Bupati Tapin mengatakan, bahwa dirinya membuka seluas-luasnya masukan dari masyarakat atau pihak manapun untuk pembangunan Kabupaten Tapin karena kami ingin apa yang kita lakukan dalam membangun Tapin ini guna sebesar-besarnya manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.
"Dan fokus Pemerintah Saerah Tapin saat ini adalah bidang pertanian, selain infrastruktur, karena dengan pertanian itu terbukti bisa membawa masyarakat Tapin sejahtera, makanya saya senang anak muda Tapin sudah mulai menyukai usaha pertanian," imbuhnya.
Arifin menuturkan bahwa SKPD atau instansi terkait harus optimal dalam membina generasi muda Tapin, pasalnya masa depan itu di tangan kaum milenial yang ada saat ini, apalagi dengan adanya rencana pemerintah yang akan memindahkan ibukota negara ke Kalimantan Timur.
"Maka dari itu kita harus siap karena Tapin ini akan menjadi salah satu kabupaten penyangga ibukota negara nantinya. Intinya kita harus siap mulai dari sekarang," tandasnya.
Ia menambahkan karena potensi pertanian di Tapin itu sangat tinggi, maka lahan pertanian harus dipertahankan semaksimal mungkin. Jangan sampai ada alih fungsi lahan yang dapat merugikan para petani sebagai pejuang ketahanan pangan negara.(ron)
