Iklan

Iklan

PLN Raih Penghargaan Terdepan dalam Transisi Energi, Songsong Masa Depan Bersih

BERITA PEMBARUAN
22 September 2023, 09:15 WIB Last Updated 2023-09-22T02:15:42Z
PT.PLN terima penghargaan kategori Perusahaan Terdepan dalam Wujudkan Transisi Energi di ajang Detikcom Award 2023.(foto:ist)


JAKARTA - PT PLN (Persero) menerima penghargaan prestisius dalam kategori perusahaan Terdepan dalam Wujudkan Transisi Energi. 


Penghargaan ini diberikan dalam ajang Detikcom Awards 2023 sebagai pengakuan atas upaya PLN dalam mendorong transisi energi menuju penggunaan energi bersih di Indonesia.


Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Staf Khusus Presiden RI dan CEO Trans Digital Lifestyle Group, Putri Tanjung, dalam acara yang dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan CEO CT Corp, Chairul Tanjung, pada Kamis (21/9) di Jakarta.


Alfito Deannova, Pemimpin Redaksi Detik.com, menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap inovasi perusahaan yang memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat. 


"Kami menyadari bahwa inovasi tidak hadir begitu saja, ia melalui proses kreatif yang panjang hingga kemudian terbentuk dan berdampak. Sebagai media publik, kami memberi tempat yang terhormat bagi setiap inovasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman serta berdampak positif bagi kehidupan," ujar Alfito.


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang turut hadir juga mengapresiasi PLN yang terus mendorong upaya transisi energi di Indonesia. Erick mengatakan, saat ini Kementerian BUMN terus mendorong perusahaan di dalamnya mewujudkan ekosistem lebih hijau.


"Karena itu ekosistem yang kita dorong ke depan adalah satu bagaimana BUMN mendorong yang namanya ekonomi hijau. Kedua, BUMN terus mendorong yang namanya ekosistem dari pada digitalisasi dan inovasi," ujar Erick.


Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan komitmen PLN dalam berinovasi mewujudkan transisi energi di Indonesia. Darmawan mengatakan, PLN selama 3,5 tahun terakhir telah bertranformasi dalam membangun kelistrikan lebih hijau berbasis energi baru terbarukan (EBT). Hal ini dimulai dengan merancang Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) paling hijau sepanjang sejarah Indonesia, yakni penambahan 51,6% pembangkit dari EBT.


"3,5 tahun lalu kami merancang RUPTL dan kami sudah menghapus 13 GW PLTU berbasis batu bara sehingga kami mampu menghindari emisi gas rumah kaca 1,8 miliar ton selama 25 tahun. Apakah sudah cukup? belum. Kami juga mengeluarkan peta jalan Net Zero Emissions di tahun 2060, di mana kalau bussines as usual emisinya naik jadi 1 miliar ton tapi ini menjadi 0 ton di tahun 2060," ucap Darmawan.


Karena itu, Darmawan mengatakan PLN terus melakukan berbagai upaya percepatan di tengah adanya tantangan transisi energi. PLN telah merancang skenario transisi energi di Indonesia melalui Accelerated Renewable Energy Development untuk mengatasi  missmatch antara lokasi episentrum EBT yang jauh dari pusat ekonomi dan industri. PLN membangun green enabling smart grid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations.


“Skenario ini akan mengakselerasi penambahan pembangkit energi terbarukan hingga 75 persen dengan tetap menjaga keandalan sistem, serta meningkatkan kapasitas pembangkit EBT dari sebelumnya 22 GW (business as usual) menjadi 60 GW pada 2040,” jelas Darmawan.


Menurutnya, berbagai upaya ini dilakukan bukan hanya karena adanya perjanjian internasional maupun kebijakan yang ada tetapi penting untuk keberlanjutan di masa depan.


"We doing this because we do really get to make sure that the future the next generations is better than today. Maka dulu tugas PLN adalah menyediakan listrik tetapi sekarang tugas PLN juga adalah to take care the enviroment," tutupnya.(rls)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PLN Raih Penghargaan Terdepan dalam Transisi Energi, Songsong Masa Depan Bersih

Terkini

Topik Populer

Iklan