 |
| Ratusan buruh Unicom Handbag Factory saat menggelar aksi unjuk rasa di depan pabrik, Senin 16 Juni 2025 (foto: firzan) |
KARAWANG - Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja TSK SPSI PT Unicorn Handbag Factory menggelar aksi unjuk rasa di depan pabrik mereka di Desa Wanajaya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, pada Senin (16/6/2025) pagi.
Aksi tersebut menuntut pencopotan oknum pimpinan yang diduga melakukan intimidasi terhadap pekerja serta penghentian praktik union busting di lingkungan kerja.
Aksi berlangsung sejak pukul 08.45 WIB hingga 10.55 WIB dan dipimpin, Ketua PUK SP TSK SPSI PT Unicorn Handbag Factory Yusup.
Massa membawa spanduk, pengeras suara, serta menyampaikan orasi secara bergantian. Mereka menuntut perbaikan iklim kerja yang adil dan profesional.
Ketua PC TSK SPSI Karawang, Dion Untung Wijaya, dalam orasinya menyatakan bahwa aksi dilakukan karena tidak adanya titik temu dari proses dialog yang sebelumnya telah ditempuh.
"Serikat pekerja dibentuk untuk membela dan melindungi anggotanya. Jika ada satu dari kami yang diintimidasi, kami semua merasa disakiti,” tegas Dion.
Aksi damai ini juga mendapat pengawalan dari pihak kepolisian untuk menjaga kondusivitas. Pukul 10.05 WIB, perwakilan buruh diterima manajemen perusahaan dalam audiensi tertutup. Sekitar 35 menit kemudian, Yusup keluar dan menyampaikan bahwa seluruh tuntutan telah disepakati pihak manajemen.
“Alhamdulillah, perjuangan kita tidak sia-sia. Seluruh tuntutan kita dipenuhi. Hari ini kita menang karena kita satu,” ujar Yusup di hadapan para buruh.
Ia menegaskan bahwa ke depan tidak boleh ada lagi intimidasi dalam bentuk apa pun terhadap pekerja.
Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib. Para buruh dijadwalkan kembali bekerja pada pukul 12.00 WIB.
Sebelumnya, serikat pekerja telah menempuh jalur negosiasi sejak Jumat lalu, namun belum menemui hasil yang memuaskan. Aksi unjuk rasa ini pun dipilih sebagai langkah konstitusional untuk menyuarakan keresahan buruh terhadap dugaan pelanggaran norma ketenagakerjaan.
Dari hasil kesepakatan, pihak perusahaan menyatakan akan menindaklanjuti tuntutan dengan mencopot oknum pimpinan yang dilaporkan dan menjamin tidak akan ada lagi tindakan intimidatif terhadap pekerja.(Firzan)
