![]() |
Jajaran Pengurus Majelis Ta'lim Qur'an Kabupaten Karawang usai menggelar Rapat Kerja Perdana di Ponpes Al Fatimiyah Telukjambe Timur, Rabu 16 Juli 2025.(foto: ist) |
KARAWANG - Majelis Ta’lim Quran (MATAQU) Kabupaten Karawang menggelar Rapat Kerja (Raker) perdana di Aula Al Maghfur Laha Hj. Maemunah Pondok Pesantren Al Fatimiyah, Telukjambe Timur, Rabu 16 Juli 2025.
Kegiatan ini membahas sejumlah program strategis, termasuk pemberantasan tuna aksara Al-Qur’an dan pencarian bakat Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).
Raker ini dihadiri 20 pengurus inti MATAQU dan dibuka secara resmi oleh Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Karawang, Hj. Masroyatin, M.Si.
MATAQU merupakan organisasi independen yang fokus pada pembinaan Al-Qur’an, berada di bawah bimbingan LPTQ Karawang, Kementerian Agama Karawang, dan MUI Karawang.
Dalam rapat yang dipandu oleh Sekretaris MATAQU, Yuri Yusdiana, dibahas dua program utama yang menjadi prioritas tahun ini, yaitu:
1. Pelatihan Al-Qur’an Metode KAIDAH MATAQU
Direncanakan pada bulan September 2025, pelatihan ini bertujuan memberikan metode pembelajaran Al-Qur’an yang lebih mudah, sistematis, dan sesuai dengan kaidah bacaan yang benar.
2. Program Wisuda Santri
Sebagai bentuk apresiasi kepada santri yang telah menyelesaikan pembelajaran, MATAQU menargetkan menggelar wisuda untuk 1.000 santri pada bulan Desember mendatang.
Koordinator MATAQU Kabupaten Karawang, KH Ahmad Gozali, M.Pd, menegaskan bahwa MATAQU juga memiliki misi strategis dalam membina dan mencari bibit unggul untuk ajang MTQ tingkat daerah, provinsi, hingga nasional.
“Kami percaya, di antara masyarakat Karawang tersimpan potensi luar biasa yang perlu diasah dan dikembangkan agar mampu mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi maupun nasional,” ujar KH Ahmad Gozali.
Ia juga menegaskan komitmen MATAQU agar kontingen MTQ Karawang ke depan berasal dari kader lokal yang dibina secara intensif sejak dini.
"Kami berharap, peserta MTQ Karawang bukan lagi hasil impor dari luar daerah, tetapi benar-benar lahir dari masyarakat Karawang sendiri,” tegasnya.
KH Ahmad Gozali juga menyampaikan bahwa keberhasilan program-program ini membutuhkan sinergi semua pihak, termasuk LPTQ, MUI, Kementerian Agama, dan Pemerintah Daerah Karawang.
“Tujuan utama kami adalah melahirkan generasi Qur’ani yang bukan hanya mampu membaca, tetapi juga mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Mengakhiri rapat, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk para tokoh agama dan guru ngaji, untuk turut mendukung dan menyukseskan program-program tersebut.
"Semoga Allah SWT meridhai setiap langkah kita dan memberikan pahala yang berlipat ganda,” pungkasnya.(**)