RANTAU- Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Makassar 18 -20 Desember sudah berlalu dengan terpilih secara aklamasi Suharso Monoarfa menjadi Ketua Umum (Ketum).
Muktamar IX PPP yang berlangsung secara daring di Makasar melahirkan sosok Ketua Umum secara definitif yang sudah beberapa waktu hanya di ketuai seorang Pelaksana Tugas (Plt).
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP kini sudah mempunyai ketua umum definitif Suharso Monoarfa paska Ketua Umum sebelumnya Romahurmuziy mendapat 'musibah'.
Paska terpilih Suharso sebagai Ketum partai yang berlambang Ka'bah memberikan harapan baru bagi kader partai islam ini.
Seperti disampaikan Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Tapin Ikhwanudin Husin, SH.,SE., mengatakan ini setelah perhelatan Muktamar itu bagi kami di daerah memberikan harapan baru untuk para pengurus
"Semoga setelah Ketum terdahulu kena masalah, yang berdampak pada perolehan suara hampir di semua daerah, semoga dengan adanya ketum yang definitif bisa menaikkan lagi suara kedepanya," ujar Ikhwanudin saat wawancara dengan berita pembaruan di kantor. DPRD Kabupaten Tapin.
Legislator yang berasal dari partai berlambang Ka'bah ini menuturkan terkait Muktamar yang baru kali pertama dilaksanakan pada era pandemi. Bahwa Muktamar ini tidak seperti biasanya, karena peserta yang lazimnya adalah Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) setiap Provinsi yang hadir, ini tidak.
"Dari 34 DPW yang hadir ke Makasar mengikuti Muktamar hanya Ketua saja. Ini perwujudan ketaatan pada protokol kesehatan. Sedangkan Sekretaris ditempat yang berbeda," ujar Sekretaris DPC PPP Kabupaten Tapin ini.
Lanjut Ikhwanudin, berharap kepemimpinan yang baru ini bisa memasukkan formatur dari Kalimantan Selatan, H.Rudi Arifin untuk menjadi Wakil Ketua Umum yang berasal dari Kalimantan.
"Muktamar yang diadakan di era pandemi ini cukup khidmat meski n masih pandemi. Jadi kalau berbicara kekurangan pasti ada. Namun betul Muktamar ini luar biasa," ujarnya.
Untuk itu, kata Ikhwanudin, ia berharap Rudi Arifin masuk dijajaran Waketum agar bisa menjadi tim pemenangan di Kalimantan.
"Kalau di Kalsel suara Legislatif mengalami penurunan, tapi untuk eksekutif malah ada beberapa yang masuk seperti di Balangan jadi bupati dan Banjar memenangkan calon yang diusung PPP," tuturnya.(ron)
