Iklan

Iklan

Kembangkan Wisata Religi, Perlu Ditunjang Infrastruktur yang Terkoneksi di Tapin

BERITA PEMBARUAN
18 Juli 2021, 20:56 WIB Last Updated 2021-07-18T14:26:34Z
Anggota DPRD Kabupaten Tapin HM Rian Jaya


RANTAU- Kabupaten Tapin terkenal 'Bertabur Para Ulama (datu-datu)' banyak Ulama yang lahir, bermukim, dan mengajarkan agama Islam hingga wafat serta di makamkan juga di wilayah Kabupaten Tapin.


Tak heran jika kehidupan masyarakat di Tapin sangat religius atau agamis jika dibandingkan dengan daerah lain di Kalimantan Selatan.


Tapin merupakan sebuah kabupaten di Kalimantan Selatan yang paling banyak melahirkan datu-datu (ulama - ulama).


Datu adalah gelar yang disematkan bagi alim ulama atau orang yang tinggi ilmu agamanya, namun sudah meninggal akan tetapi dikeramatkan. Sama pengertiannya dengan Sunan dalam masyarakat Jawa. Para Datu dan Sunan ini adalah simbol penyebaran agama Islam dan kekuatan sebuah peradaban Islam pada masanya di tempatnya tinggal bersama rakyatnya.


Jika makam dan peninggalan datu-datu di Banua ini benar-benar dikelola dengan baik dan profesional, dan selanjutnya tetap terpelihara, maka betapa dahsyatnya pesona wisata religi melalui ziarah ini.


Para penziarah dari seluruh Indonesia yang dikelola para agen wisata akan berkunjung ke wilayah wisata religi tanpa henti. Tentunya ini potensi wisata luar biasa, yang bukan hanya mampu menjadikan Tapin dikenal sebagai tanah datu-datu, tetapi juga dapat meningkatkan derajat ekonomi masyarakat setempat.


Hal itu mendapat perhatian dari Anggota DPRD Kabupaten Tapin H.M. Rian Jaya yang sudah 4 periode sejak pemilu 2004 hingga sekarang duduk di DPRD Tapin asal Fraksi PDI-P utusan Dapil 3 Kecamatan Tapin Tengah, Bakarangan, CLS dan CLU.


HM Rian Jaya kepada beritapembaruan.id Minggu (18/7/21) menyampaikan, ia mendorong agar Pemerintah Kabupaten Tapin untuk serius dalam pengembangan wisata khususnya wisata religi di Tapin. 


"Meski masih dalam kondisi pandemi ini, justru jadikan ini kesempatan Pemda untuk membenahi kawasan wisata religi yang ada di Tapin. Sehingga saat pandemi berakhir dapat langsung bisa dimanfaatkan," ungkap H. Rian.


Lebih lanjut Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tapin ini menjelaskan, terutama infrastruktur jalan, bagaimana agar setiap tempat wisata religi didukung kondisi jalan yang prima dan dapat dilalui bus serta antar lokasi terkoneksi dengan baik. 


"Jadi dalam 1 hari para peziarah dapat menyinggahi beberapa lokasi wisata religi. Seperti dari beberapa makam di daerah Tatakan Kecamatan Tapin Selatan terkoneksi dengan baik, kemudian jalurnya bisa lanjut ke Desa Gadung, dan ke daerah Margasari (Datu Kabul)," imbuhnya.


H Rian mengatakan, apabila antar lokasi dapat terkoneksi dengan baik, sehingga masyarakat setempat dapat menyediakan cindera mata oleh-oleh, tentunya hal itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.


Diketahui, di Kabupaten Tapin ada beberapa tempat wisata religi yang populer dan selalu ramai dikunjungi para peziarah baik dari masyarakat Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan maupun masyarakat luar pulau Kalimantan.


Adapun wisata religi atau makam datu yang selalu ramai dikunjungi para peziarah yakni, makam Datu Sanggul di Desa Tatakan, Datu Nuraya, Datu Suban yang berada di Kecamatan Tapin Selatan, makam Syekh Salman Alfarisi di Desa Gadung Kecamatan Bakarangan dan makam Datu Kabul di Margasari Kecamatan Candi Laras Utara, serta masih banyak tempat tempat wisata religi yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Tapin.(ron)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kembangkan Wisata Religi, Perlu Ditunjang Infrastruktur yang Terkoneksi di Tapin

Terkini

Topik Populer

Iklan