Anggota DPRD Provinsi Kalsel yang berasal dari Partai PDI-P saat gelar reses di Kabupaten Tapin, Minggu (24/10/21)(foto:ist) |
RANTAU - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Wahyudi Rahman , S.E., M.M., gelar reses pada masa sidang III Tahun 2021, ke daerah pemilihannya IV Kabupaten Tapin, HSS, dan HST untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Wahyudi Rahman yang biasa disapa Gabas mengatakan, saat pertemuan dengan konstituen mengatakan, kegiatan reses kali ini sasaran nya beberapa titik kelompok pertanian yang ada di Kabupaten Tapin dan HSS.
Legislator dari Partai PDIP ini didampingi Kepala Balai Pertanian Kecamatan Padang Batung Endah Sosilowati, S.P., pada setiap pertemuan di HSS, mengatakan, bahwa combine sangat diperlukan petani untuk saat ini. Combine adalah Mesin panen yang sangat canggih cara kerjanya, hanya memerlukan waktu 1 jam bisa mencapai luas panen 1 hektar.
"Saat ini combine selalu di cari para petani karena sangat menolong dari segi biaya panen, di banding power thresher atau secara manual," ujarnya.
Kemudian kata Wahyudi, hasil dari mesin combine lebih bersih dibanding menggunakan power thresher. Kalau dilihat dari segi biaya ada selisih, menggunakan combine dalam satu karung biayanya Rp.35.000 dan yang secara manual dalam satu karung Rp. 50.000.
"Combine adalah mesin panen yang sangat cepat cara kerjanya, dan sangat tepat untuk mendukung program pemerintah peningkatan produksi. Dengan cara peningkatan IP 100 menjadi IP 200, yang IP 200 menjadi IP..300 dan yang sudah IP 300 menjadi IP 400," kelasnya.
Keuntungan selanjutnya imbuh Wahyudi, dari combine yang dirasakan para masyaakat, jerami (limbah panen) secara tidak langsung kembali kelahan, sehingga lahan tidak banyak memerlukan salah satu unsur N, karena unsur N secara tidak langsung akan terbentuk melalui pelapukan jerami di lahan tersebut.
Anggota legislatif ini menambahkan, pihaknya berharap, kedepannya baik di provinsi atau kabupaten dalam pemulihan ekonomi harus lebih fokus terhadap infrastruktur pertanian, perkebunan dan juga peternakan, baik jalan usaha tani atau jalan produksi. Juga peralatan yang menunjang pertanian terhadap pemulihan ekonomi dampak pandemi dua tahun terakhir ini. Meski saat ini Covid-19 belum berakhir.
"Hampir semua kelompok tani yang didatangi sama permasalahan yang dihadapi," tandasnya.
Terkait ini, reses Wahyudi dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat telah terlaksana selama delapan hari, yakni pada 17 Oktober hingga 24 Oktober kemarin.(ron)