BANJARMASIN - Jelang pelaksanaan Muktamar NU di Lampung 23-25 Desember nanti, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan meminta seluruh warga Nahdliyin, khususnya para peserta Muktamar untuk bersama-sama menjaga marwah Nahdlatul Ulama.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua PWNU Kalsel Nasrullah AR melalui keterangan tertulis kepada beritapembaruan.id, Sabtu (18/12/21).
"Kami melihat diduga kuat ada upaya-upaya yang terstruktur dari kelompok tertentu untuk memenangkan salah satu pihak dalam pencalonan Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-34 ini, khususnya dari oknum yang ada di Kementerian Agama beserta jajarannya di kabupaten/kota," ungkap Nasrullah.
Lanjut Nasrullah, kami sangat menyayangkan lemahnya komitmen dari Menteri Agama RI, yang tidak dapat menjaga jajarannya di daerah, sehingga diduga ikut terlibat dan mengintervensi pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama.
Masih menurut Nasrullah, kami sudah mendengar narasi-narasi yang dikembangkan oleh oknum-oknum jajaran Kantor Kementerian Agama di daerah yang kami nilai sebagai upaya mengarahkan para peserta Muktamar untuk memilih kakak kandung Menteri Agama RI sebagai Calon Ketua Umum PBNU.
"Muktamar adalah urusan internal bagi Nahdlatul Ulama dan tidak ada sangkut pautnya dengan Kementerian Agama RI. Muktamar adalah sebuah forum terhormat yang diharapkan dapat melahirkan Pemimpin bagi organisasi dan anggota NU," tegasnya.
Untuk itu kata Nasrullah, kami mengingatkan kepada Menteri Agama beserta jajarannya di daerah untuk kembali fokus pada agenda dan program kerja dari Presiden Joko Widodo dan tidak lagi mengintervensi pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama.
"Mari kita mengamalkan nilai-nilai Islam yang selama ini kita jalankan sebagai warga Nahdiyin serta ber-akhlakul karimah dalam seluruh aktivitas proses Muktamar," ujarnya.
Dan imbuh Nasrullah, kami juga berdoa agar NU yang merupakan organisasi Islam terbesar di dunia ini dapat menjadi contoh kiblat konsep kebaikan demi kemaslahatan ummat bersama.
Sementara dalam rapat Jumat (17/12/21). PWNU Kalsel menguat aspirasi untuk mendukung Kiyai Said Aqil Siroj untuk pimpin PBNU lima tahun ke depan. Karena selama dua periode dianggap berhasil dan mumpuni secara keilmuan atau dalam kata lain 'Alim sehingga cocok dalam menghadapi tantangan masa depan yang memang menantang.
Harapan kami muktamar NU ke 34 di Provinsi Lampung berproses dengan baik sesuai rule of the game, rule of the law penuh rasa kekeluargaan dan persahabatan.
"Dan pada gilirannya nanti tidak menyisakan luka diantara sesama warga Nahdiyin. Harapan ini bukan saja harapan tidak bertepi tetapi semoga menjadi harapan nyata," tandasnya.(ron)
