Ketua Dema Febi UIN Antasari Yogi Ilmawan (foto:ist) |
BANJARMASIN - Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin dari awal semester kemarin, mahasiswa semester 2-4 sudah wajib untuk mengikuti perkuliahan tatap muka secara terbatas.
Kurang lebih dua tahun, kita melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring, dan di awal tahun ini alhamdulillah kampus sudah mendapat angin segar, bahwa kampus sudah bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran secara luring, meski hanya diperuntukan untuk semester 2-4.
Hal itu disampaikan Ketua Dema Febi UIN Antasari Yogi Ilmawan dalam keterangan tertulisnya kepada beritapembaruan.id, Selasa (1/3/22).
"Tidak mengapa setidaknya kawan-kawan mahasiswa sudah bisa mendapat pembelajaran langsung dari dosen. Bisa bertemu sesama kawan mahasiswa dan mengetahui bagaimana kampus itu sendiri," ujar Yogi.
Namun Yogi juga menyampaikan bahwa saat sudah diberlakukan kebijakan perkuliahan tatap muka itu, kampus harus membuka seluas-luasnya fasilitas kampus. Mulai dari ruang perkuliahan, kantin dan juga gerbang masuk mahasiswa.
Dan yang menjadi sorotan lanjut Yogi, sampai sekarang terkait kebijakan gerbang masuk Kampus yang tidak semua dibuka, yang hanya di gerbang masuk utama tidak dengan gerbang masuk kampus yang lain.
"Contohnya di belakang asrama, belakang masjid kampus dan samping Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam, alih-alih juga dibuka yang di samping Fakultas ekonomi dan Bisnis Islam tapi ada ketentuan jam dibuka dan ditutupnya gerbang masuk tersebut dari pukul 06.00 -08.00 WIB dan pukul 16.00 - 18.00 Wib," urai Yogi.
Sementara Mahasiswa Ekonomi Syariah semester 2 Husein menyampaikan, bahwa mereka sangat berharap semua gerbang masuk itu dibuka selalu. Karena melihat banyaknya mahasiswa yang jalan kaki karena tidak punya dan yang membawa kendaraan ke kota Banjarmasin.
"Kampus apa tidak kasian melihat mahasiswanya jalan kaki begitu jauh dan berjalan, dan dengan panasnya matahari. Padahal ada jalan yang begitu dekat namun tidak dibuka pintunya," tandasnya.(rls/ron).