Iklan

Iklan

GPPMP Desak Jajaran Kepolisian Kepri Tutup Galper

BERITA PEMBARUAN
13 Juli 2022, 14:16 WIB Last Updated 2022-07-13T07:16:12Z


BATAM - Generasi Perjuangan Penerus Merah Putih (GPPMP) Batam menyarankan pihak berwajib harus mengambil ketegasan untuk menutup usaha Galper yang berbau judi. 


Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GPPMP Kota Batam Dewi Panjaitan menyampaikan, menurut Keputusan dari Kapolri lewat telegram nomor: ST/2122/X/RES/1.24/2021 untuk setiap Kapolda di daerah wajib memberantas perjudian di daerah masing-masing.      


"DPC GPPMP Kota Batam selalu memantau masalah Galper sampai sekarang ketegasan pihak aparat tidak menutup," ujar Dewi.  


Sedangkan kata Dewi, dari seluruh media telah menaikan masalah Halper yang di kota Batam. Namun kenapa aspirasi wartawan dan masyarakat Kota Batam diabaikan.      


Keberadaan Galper di Kota Batam seharusnya dibahas lebih lanjut oleh DPRD dan pemerintah serta aparat.


Sebelumnya Ketua GPPMP Dewi menyatakan, bahwa kebijakan publik di Kota Batam sudah sampai menyuarakan dan mengaspirasikan  lewat beberapa media, dan media sosial tapi tidak gubris.           

"Bahkan sudah dibuat surat terbuka lewat  beberapa media online yang ditujukan ke Kapolda Kepri dan Kapolresta serta pemerintah," kata ibu yang tinggal di perumahan Batu Aji.


Menurutnya, sudah banyak media menaikan berita-berita soal Gelper, tapi pihak Kapolda dan Kapolresta Barelang belum mengambil langkah pasti untuk menutup Galper. 


"Padahal sudah jelas telegram ke seluruh kapolda untuk memberantas judi," tegasnya.


Menurut Ketua DPC GPPMP Kota Batam  Dewi mengungkapkan, bahwa Galper satu permainan electronik yang buat judi atau tidak, sebab eletronik galper ini sudah di jadikan judi bukan electronik hiburan yang semacam time zone. Kemungkinan besar izin disalahgunakan oleh pihak pengusaha Galper itu sendiri.


"Galper yang berbau judi dapat menghancurkan perekonomian rumah tangga, yang sementara hasil gaji untuk sebulan habis di tempat Galper. Kasihan ibu-ibu rumah tangga," ungkap ketua GPPMP Kota Batam.   


"Setiap akhir bulan suami-suami sudah terima gaji langsung ke Galper. Ini sudah merusak rumah tangga," tambah ibu beranak satu ini 


Lebih lanjut Dewi mengatakan, di Batu Aji Galper memang merusak rumah tangga dan bisa menghancurkan generasi muda. Seharusnya pihak aparat kepolisian harus tegas dalam menyikapi masalah dampak sosial permainan Galper yang dirasakan oleh masyarakat Batam.


"Jika Galper yang berbau judi tidak ditindak  tegas, maka akan ada dampaknya ke generasi penerus. Mereka bakal malas untuk bekerja ke depannya, jadi saya mohon dari pihak Polda dan Poltabes segera di tutup," tandasnya.(merry)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • GPPMP Desak Jajaran Kepolisian Kepri Tutup Galper

Terkini

Topik Populer

Iklan