Iklan

Iklan

Diduga Ada Oknum yang Provokasi Agar Kelompok Tani Tak Ambil Bibit dan Pupuk

BERITA PEMBARUAN
27 Januari 2023, 21:28 WIB Last Updated 2023-01-27T14:28:13Z
Pupuk dan bibit pepaya California yang masih belum diambil Kelompok Tani, Jumat 27 Januari 2023.(foto:ell)


BELU, NTT - Diduga adanya pihak ketiga yang berhasil memprovokasi anggota Kelompok Tani di Desa Dua Koran, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.


Sehingga sampai hari ini anggota kelompok tani belum mengambil pupuk cair dan bibit dalam pengadaan Tahun Anggaran 2022 lalu.


Akibat belum ambil pupuk cair, dan dan bibit lainnya, sehingga mantan Kepala Desa Dua Koran Edmundus Ulu berencana akan mendatangi para anggota kelompok tani untuk menyerahkannya.


"Kita sudah memberitahukan ke setiap ketua kelompoknya, namun dari anggota kelompoknya hanya beberapa saja yang datang ambil. Iya ini, barang untuk mereka, sehingga harus di berikan," ujar Mantan Kades Dua Koran, Kecamatan Raimanuk Edmundus Ulu kepada wartawan beritapembaruan.id, Jumat 27 Januari 2023 siang.


Dijelaskannya, anggota kelompok yang belum menerima atau mengambil pupuk cair, serta bibit lainnya yakni ada dua kelompok tani, pertama Kelompok Wetadu, dan Sukamaju. Dari dua kelompok ini, ada beberapa anggota kelompok tani sudah ambil dan hanya beberapa yang belum mengambil.


"Kita tidak tahu alasan mereka belum datang ambil. Pada kita sudah memberitahukan kepada mereka lewat RT/RW dan juga ketua kelompok tani," terangnya.


Selain itu kata Edmundus, rincian barang yang belum diambil anggota kelompok ini, pertama pupuk cair merek Bio bost sebanyak 13 liter, bibit Jagung R7 150 kg, bibit lombok, bibit Tomat, dan bibit Pepaya California.


"Dari semua ini pengadaan dengan besar anggaran Rp80.150.000  yang baru - baru dilaporkan oleh beberapa tokoh masyarakat. Kita kasih dalam bentuk kelompok nanti diterimanya secara per orang," sebutnya.


Menurutnya, sejauh ini pihaknya sudah berupaya untuk memberikan informasi kepada ketua kelompok. Namun itikad dari pada anggota kelompok belum datang untuk mengambil barang yang menjadi haknya mereka.


Melihat gejala tersebut lanjutnya, bahwa diduga ada oknum - oknum tertentu yang mempengaruhi para anggota kelompok ini. Sehingga mereka tidak datang untuk mengambil apa yang menjadi hak mereka.


"Kalau tidak ada yang mempengaruhi saya yakin mereka (anggota kelompok _red) ini sudah datang ambil. Iya ini pasti trik - trik dari para oknum ini. Jangan pergi ambil supaya dia (mantan kades _red) bermasalah itu pasti bahasa mereka begitu," ungkapnya.


Atas kondisi ini, terang dia, masyarakat kita ini adalah tipe masyarakat yang mudah dan gampang percaya orang tanpa melihat bukti dan kenyataan yang ada. Ketika, ada yang menceritakan kejelekan atau kekurangan dari seseorang pasti mereka pun percaya.


Atas dasar itu, dia menduga bahwa sebelum adanya laporan penyelewengan dana desa oleh tokoh masyarakat terhadap dirinya pasti sebelumnya mereka sudah menyusun. Namun, pihaknya berkeyakinan bahwa kedua tokoh masyarakat yang dijadikan pelapor utama itu hanya startegi saja, pasti otak dari semua ini ada.


"Ini trik - trik untuk menjatuhkan. Iya inikan masa - masa politik, baik untuk Pilkada, maupun Pilkades mendatang. Kita sudah tau itu," candanya.


Selain itu, tambah dia, dari beberapa item yang anggarannya dikembalikan ke Silpa seperti PMT sisa 21 hari makan, tanki, dan bibit kacang hijau. Dananya sudah kita kembalikan ke Silpa. Nanti itu, urusan penjabat sementara Desa Dua Koran untuk mengelolanya. Apakah itu dilanjutkan lagi ataukan tidak itu kebijakannya.


"Kalaupun lanjut iya, tinggal dia (kepala desa sementara _red) bersama para stafnya melakukan musyawarah khusus, agar anggaran dipergunakan lagi," tandasnya.(Ell).  

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Diduga Ada Oknum yang Provokasi Agar Kelompok Tani Tak Ambil Bibit dan Pupuk

Terkini

Topik Populer

Iklan