Iklan

Iklan

Korban Kebakaran di Kalimalang Dipaksa Kosongkan Lahan oleh Jababeka

BERITA PEMBARUAN
16 Februari 2024, 20:36 WIB Last Updated 2024-02-16T13:36:17Z
Warga korban kebakaran Kalimalang menggelar aksi saat diusir paksa Jababeka, Jumat 16 Februari 2024.(foto: sgt)


BEKASI - Puluhan warga korban kebakaran di Jalan Raya Infeksi Kalimalang, Kampung Bangkongreang, Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, kembali mengalami pil pahit. 


Kali ini, mereka dipaksa mengosongkan lahan yang ditempatinya oleh pihak Jababeka yang mengklaim sebagai pemilik lahan tersebut.


Warga yang sudah menempati lahan tersebut selama hampir 20 tahun ini mengaku kecewa dengan tindakan Jababeka. Mereka mengakui bahwa lahan tersebut memang milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Perum Jasa Tirta (PJT), namun selama ini mereka selalu berkomunikasi dengan baik dengan kedua instansi tersebut.


Kekecewaan warga semakin bertambah ketika Jababeka datang bersama sejumlah petugas polisi dari Polres Metro Bekasi dan mencoba menguasai lahan dengan menunjukkan surat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).


Warga yang tidak terima dengan tindakan Jababeka langsung bereaksi dengan membentangkan poster penolakan pengosongan lahan. 


Mereka menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam dan akan terus mempertahankan haknya atas lahan tersebut.


Salah satu korban kebakaran, Khoirullah Ubaidillah (30), mengatakan bahwa dirinya dan puluhan warga lainnya sangat kecewa dengan sikap Jababeka yang seenaknya meminta mereka mengosongkan lahan.


"Kami sudah menempati lahan ini hampir 20 tahun, dan tiba-tiba Jababeka datang dengan seenaknya mengklaim dan mengakuinya sebagai milik mereka," kata Ubaidillah.


Ubaidillah juga menjelaskan bahwa klaim Jababeka tidak berdasar, karena keseluruhan lahan tersebut merupakan milik PJT dan BBWS yang memiliki hak penuh atas kepemilikan lahan.


"Kami bukan binatang yang bisa diusir begitu saja. Masa perusahaan swasta seenaknya mengambil alih lahan milik pemerintah yang saat ini kami tempati," sesal Ubaidillah.


Ibu Hamid dan Ibu Mislan, dua korban kebakaran lainnya, juga mengungkapkan kesedihan dan kekecewaan mereka atas sikap Jababeka.


"Harta benda kami sudah habis akibat kebakaran, dan kami sudah sangat susah. Tiba-tiba Jababeka datang dan mengintervensi kami untuk mengosongkan lahan yang telah puluhan tahun kami tempati," kata Ibu Hamid dengan berlinang air mata.


"Kami akan tetap bertahan di sini. Ini merupakan lahan dan hak kami. Secara aturan, kami sudah menempati lahan ini selama puluhan tahun, sehingga seharusnya sudah menjadi milik kami. Jababeka seenaknya mengklaim lahan kami tanpa dasar apapun," teriak Ibu Mislah dengan lantang.


Perdebatan antara warga dan Jababeka yang dihadiri oleh aparat kepolisian dan TNI akhirnya berakhir dengan Jababeka meninggalkan lokasi tanpa memberikan konfirmasi kepada awak media.


Warga korban kebakaran berencana untuk mendatangi BPN untuk mempertanyakan surat batas lahan yang dikeluarkan kepada Jababeka.(sigit)




Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Korban Kebakaran di Kalimalang Dipaksa Kosongkan Lahan oleh Jababeka

Terkini

Topik Populer

Iklan