 |
| Pasukan Biru Bidang SDA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang saat melakukan tugasnya di wilayah kota Karawang, Senin 20 Februari 2024.(foto: ist) |
KARAWANG - Guna menghadapi dampak hujan yang sering membuat genangan di beberapa titik jalan, Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karawang (DPUPR) meluncurkan inisiatif baru, yang diberi nama Pasukan Biru, Senin 20 Februari 2024.
Tim khusus ini terdiri dari pekerja Waker yang siap tanggap dan cepat dalam menangani laporan terkait saluran atau drainase yang bermasalah saat cuaca hujan.
Pasukan Biru, yang terdiri dari 5-10 orang di setiap Wilayah UPTD, bertugas menjalankan tugas tanggap darurat dan cepat dalam menanggapi laporan yang berkaitan dengan Sumber Daya Air, terutama saat cuaca hujan.
Mereka diberikan hak dan upah yang setara dengan pekerja Waker SDA, sesuai Upah Minimum Regional (UMR) Karawang, dengan tambahan upah lembur karena bekerja di luar jam kerja.
Proses rekrutmen Pasukan Biru dilakukan berdasarkan kebijakan Kepala Bidang SDA DPUPR Kabupaten Karawang, Dr. Aries Purwanto, S.T., M.Si., M.Sc., Pasukan Biru beroperasi di wilayah Kota Karawang dan sejumlah wilayah di Kabupaten Karawang, terutama saat hujan turun.
Tugas utama Pasukan Biru melibatkan pembenahan prasarana dan sarana saluran jalan, termasuk mengangkat sampah dan membersihkan saluran yang tersumbat.
Dalam keterangan tertulisnya, Dr. Aries Purwanto menyampaikan, Pasukan Biru adalah tim yang perlu segera dilakukan dan tidak dapat ditunda karena dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Khususnya permasalahan yang sering kali didapati ketika cuaca dengan intensitas hujan yang relatif tinggi sehingga persoalan yang terjadi tersebut dapat segera teratasi," ujar Aries.
Tugas pokok Pasukan Biru kata Aries, melibatkan penanganan prasarana dan sarana saluran jalan, termasuk memperlancar saluran yang tersumbat oleh sampah, perbaikan saluran trotoar, dan pengangkatan sampah di dalam saluran.
Selain itu, masih kata Aies, Pasukan Biru juga bertugas menangani prasarana dan sarana saluran di lingkungan lokal, melaporkan aktivitas yang dapat mengganggu saluran air, serta menangani prasarana dan sarana saluran taman.
"Harapannya, proses rekapitulasi berjalan lancar tanpa kendala, dan kami menargetkan pada Jumat, 24 Februari 2024, proses rekapitulasi di tingkat Kecamatan Tambelang ini bisa selesai," pungkas Dr. Aries Purwanto.(rls/bdg)
