Iklan

Iklan

DEMA UIN Antasari Suarakan Sikap Kritis Menjelang Pemilihan Rektor

BERITA PEMBARUAN
23 Juni 2025, 14:48 WIB Last Updated 2025-06-24T01:48:15Z
Ketua Umum Dema UIN Antasari Yazid Arifani saat berorasi di halaman kantor Gubernur Kalsel, Senin 23 Juni 2025 (foto: ig@royyanrd)


BANJARMASIN - Menjelang pelaksanaan pemilihan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin yang dijadwalkan pada 14 Juli hingga 14 Agustus 2025, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Antasari menyuarakan sikap kritis dan reflektif.


Hal tersebut dilakukan guna memastikan proses demokrasi kampus berjalan secara sehat, adil, dan berpihak pada kepentingan mahasiswa.


Dalam pernyataan resminya, pada beritapembaruan id, Senin (23/06/2025), DEMA UIN Antasari menegaskan komitmen terhadap posisi netral dan tidak berpihak pada kandidat manapun. 


Netralitas ini, menurut mereka, merupakan bentuk integritas kelembagaan yang fokus pada pengawalan proses pemilihan serta perlindungan terhadap suara dan aspirasi mahasiswa.


DEMA juga mendesak panitia pemilihan dan pihak universitas untuk menyelenggarakan seluruh tahapan pemilihan secara transparan dan sesuai regulasi. 


Sosialisasi menyeluruh kepada mahasiswa dinilai sangat penting agar proses ini dapat melibatkan partisipasi aktif seluruh civitas akademika.


Tak hanya itu, DEMA mendorong agar para bakal calon Rektor menyampaikan visi dan misinya secara terbuka kepada publik kampus, terutama kepada mahasiswa. 


Visi tersebut diharapkan mencerminkan komitmen terhadap kemajuan universitas serta peningkatan kualitas kehidupan akademik dan kemahasiswaan.


Ketua Umum DEMA UIN Antasari, Yazid Arifani, menyampaikan bahwa salah satu hal yang menjadi sorotan penting adalah keberpihakan calon Rektor terhadap program-program kemahasiswaan, khususnya penguatan peran Organisasi Mahasiswa (Ormawa).


“Ormawa memiliki peran vital dalam membangun tradisi intelektual, kepemimpinan, dan partisipasi aktif mahasiswa. Oleh karena itu, sinergi dan dukungan konkret dari pihak rektorat terhadap ormawa menjadi kebutuhan mendesak untuk menghadapi tantangan UIN Antasari dalam lima tahun ke depan,” ujar Yazid.


Yazid menegaskan bahwa rektor terpilih nantinya harus menjadi pemimpin visioner yang mampu membuka ruang kolektif dan bersinergi dengan mahasiswa.


"Serta menempatkan ormawa sebagai mitra strategis dalam membangun kampus yang lebih progresif dan inklusif," pintanya.(AA).





Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • DEMA UIN Antasari Suarakan Sikap Kritis Menjelang Pemilihan Rektor

Terkini

Topik Populer

Iklan