 |
| Pondok Pesantren dan DPRKPLH Tanah Laut saat menanam puluhan Pohon Produktif di lingkungan Pesantren Desa Pulau Sari Kecamatan Tambang Ulang, Senin 8 Juli 2025.(foto: ist) |
TANAH LAUT – Guna merehabilitasi lingkungan dan peningkatan kualitas udara serta ruang terbuka hijau, Pesantren Al Kautsar di Desa Pulau Sari, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan menggelar kegiatan penanaman pohon produktif dan peneduh pada Senin (8/7/2025).
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Tanah Laut, Camat Tambang Ulang, aparat Desa Pulau Sari, para santri dan dewan guru Pesantren Al Kautsar, hingga Nayaka Foundation, organisasi yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Sebanyak 50 bibit pohon ditanam di area sekitar pesantren, terdiri atas pohon produktif seperti manggis, nangka, dan lengkeng, serta pohon peneduh seperti ketapang kencana, trambesi, dan mahoni. Lokasi penanaman difokuskan pada lahan terbuka dan fasilitas umum di lingkungan pesantren.
“Ini bukan sekadar kegiatan simbolik, tapi bagian dari gerakan nyata untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup kita. Kami berharap kegiatan ini dapat direplikasi di desa dan lembaga pendidikan lainnya,” ujar perwakilan DPRKPLH dalam sambutannya.
Senada dengan itu, Abdul Rahim, Campaign Director Nayaka Foundation, menekankan pentingnya peran pesantren dalam gerakan lingkungan. “Pesantren bukan hanya tempat mencetak pemimpin spiritual, tapi juga pemimpin masa depan yang peduli terhadap keberlangsungan bumi. Menanam pohon hari ini adalah investasi untuk kehidupan esok,” ungkapnya.
Pihak pengurus Pesantren Al Kautsar menyambut baik program ini dan menyebutkan bahwa kegiatan tersebut sejalan dengan nilai-nilai Islam. “Dalam Islam, merusak lingkungan adalah dosa, dan menjaga alam adalah bentuk ibadah. Kami ingin menanamkan nilai-nilai ini kepada para santri, tidak hanya lewat kitab tapi juga lewat aksi nyata,” ujar salah satu pengurus.
Penanaman ini merupakan bagian dari program “Pesantren Hijau” yang diinisiasi oleh Nayaka Foundation. Program ini bertujuan menjadikan pesantren sebagai pusat pembelajaran lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Rangkaian kegiatan selanjutnya mencakup pelatihan pengelolaan sampah, konservasi air, dan pertanian organik.
Selain manfaat ekologis, pohon-pohon yang ditanam juga diharapkan memberikan nilai ekonomi jangka panjang bagi pesantren, baik untuk konsumsi santri maupun sebagai potensi sumber pendapatan tambahan.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara lembaga pemerintah, komunitas, dan lembaga pendidikan dalam mendukung pelestarian lingkungan.
Pesantren Al Kautsar menunjukkan bahwa nilai-nilai keagamaan dapat berjalan seiring dengan kepedulian ekologis. (YMA)
