![]() |
Alat berat yang dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk menertibkan bangun liar di Kawasan Jalan Pulo Timala Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi, Rabu 9 Juli 2025.(foto: sgt) |
BEKASI - Sebanyak 400 bangunan liar di kawasan Jalan Pulo Timaha, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, dibongkar aparat gabungan pada Rabu (9/7/2025).
Pembongkaran dilakukan karena bangunan-bangunan tersebut berdiri di atas saluran irigasi dan dinilai menghambat aliran air serta memicu banjir di wilayah sekitar.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bekasi, Surya Wijaya, mengatakan bahwa penertiban ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Satpol PP, Dinas Sumber Daya Air, TNI-Polri, dan pihak kelurahan setempat.
"Hari ini sebanyak 400 bangunan liar yang berdiri di atas saluran irigasi ditertibkan. Ini merupakan langkah tegas pemerintah dalam menegakkan aturan tata ruang," ujar Surya di lokasi pembongkaran.
Menurutnya, pembongkaran dilakukan sejak pagi dengan pengamanan ketat. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk meratakan bangunan, yang sebagian besar berupa rumah semi permanen, warung, bengkel, hingga gudang kecil.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Trantib) Satpol PP Kabupaten Bekasi, Ganda Sasmita, menambahkan bahwa proses penertiban telah melalui tahapan panjang, termasuk sosialisasi dan pemberian surat peringatan sebanyak tiga kali.
"Surat peringatan sudah kami layangkan sejak beberapa bulan lalu. Namun hingga batas waktu yang ditentukan, banyak penghuni belum juga mengosongkan bangunan," jelas Ganda.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pendekatan humanis tetap diutamakan selama proses penertiban, meski tindakan tegas tetap dilakukan sesuai aturan.
Sejumlah warga yang terdampak penggusuran mengaku pasrah dan berharap pemerintah memberikan solusi, terutama terkait tempat tinggal pengganti. Beberapa di antaranya mengaku sudah puluhan tahun tinggal di lokasi tersebut, meski menyadari bahwa lahan itu bukan milik pribadi.
Pemerintah Kabupaten Bekasi menegaskan bahwa keberadaan bangunan liar di atas saluran irigasi telah menyebabkan penyumbatan dan pendangkalan, yang pada akhirnya memicu banjir di wilayah sekitarnya.
"Pembongkaran ini diharapkan mampu mengurangi risiko banjir yang kerap terjadi di kawasan Babelan," tutup Surya Wijaya.(sigit).