RSUD Rengasdengklok (foto: ist) |
KARAWANG - Polemik proses rekrutmen pegawai non-ASN di RSUD Rengasdengklok terus menuai sorotan. Kali ini, suara kritis datang dari Keluarga Mahasiswa Pelajar Karawang (Kempaka) Bandung Raya, sebuah organisasi intelektual muda, yang menuntut pelaksanaan seleksi secara transparan, adil, dan berpihak pada tenaga kerja lokal.
Ketua Kempaka Bandung Raya, Erlangga, menegaskan bahwa proses rekrutmen bukan sekadar urusan administratif, melainkan menjadi cerminan integritas pemerintah daerah.
“Jika proses ini penuh kejanggalan, maka sejak awal kepercayaan publik akan terkikis,” ujar Erlangga dalam pernyataan tertulisnya, Senin (8/9/2025).
Menurutnya, rumah sakit sebagai institusi layanan sosial seharusnya dibangun dengan prinsip keadilan dan profesionalisme, bukan justru tercemar oleh praktik tidak transparan sejak awal pendiriannya.
Kempaka menilai, rekrutmen tenaga kerja di institusi publik adalah ujian etika dan rasionalitas birokrasi. Mereka menyoroti pentingnya penerapan seleksi berbasis kompetensi, keterbukaan informasi, serta kesetaraan kesempatan bagi seluruh pencari kerja.
"Transparansi bukan hanya soal administrasi yang diumumkan, tetapi bagaimana setiap tahapan seleksi dapat diawasi publik dan dipertanggungjawabkan secara etis maupun hukum,” sebut Erlangga.
Selain itu, lanjut Erlangga, Kempaka Bandung Raya juga memperingatkan bahaya praktik transaksional dalam proses seleksi, yang dapat merusak prinsip meritokrasi dan menurunkan kualitas pelayanan kesehatan di masa depan.
Mereka menegaskan bahwa tanpa sumber daya manusia yang direkrut secara profesional, visi membangun rumah sakit modern hanya akan menjadi slogan tanpa makna.
Di akhir pernyataannya, Kempaka menyebut bahwa integritas dalam proses rekrutmen akan menjadi penentu utama kepercayaan publik terhadap RSUD Rengasdengklok.
“RSUD Rengasdengklok tidak boleh lahir dari rahim ketidakadilan. Jika dari awal prosesnya cacat, maka bayang-bayang ketidakpercayaan akan selalu menyertai langkahnya,” tutup Erlangga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemerintah Daerah Karawang maupun panitia rekrutmen RSUD Rengasdengklok terkait pernyataan tersebut.(red)