![]() |
Jajaran pejabat Pemkab Deli Serdang saat mengunjungi salah satu guru yang diduga mendiami rumah tidak layak Dusun III Desa Bandar Labuhan, Tanjung Morawa Deli Serdang, Sabtu 6 September 2025.(foto: ist) |
LUBUK PAKAM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, Sumatera Utara mengimbau masyarakat, khususnya warganya, untuk bersikap cerdas dan cermat dalam menyikapi setiap informasi yang beredar di media sosial maupun media online.
Imbauan tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfostan) Deli Serdang, Anwar Sadat Siregar, S.E., M.Si., menyusul viralnya video seorang guru honorer, Mariasih, S.Pd., yang disebut tinggal di sebuah gubuk reyot tidak layak huni di Dusun III, Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah percaya dan langsung merespons informasi yang beredar di media. Jika informasi yang disampaikan tidak benar, maka dapat menimbulkan dampak negatif. Kita harus selalu tabayyun, teliti dan verifikasi sebelum menerima atau menyebarkan informasi," tegas Anwar Sadat, Sabtu (6/9/2025).
Dijelaskannya, berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Sosial dan pemerintah desa setempat, Mariasih SPd bukanlah guru honorer biasa, melainkan menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di salah satu Madrasah Aliyah (MA) di Tanjung Morawa.
Mariasih diketahui telah menikah kembali setelah suami pertamanya meninggal dunia. Dari pernikahan pertama, ia memiliki dua orang anak yang keduanya telah menyelesaikan pendidikan hingga jenjang sarjana, dan salah satunya sudah berkeluarga.
"Bu Mariasih sebenarnya memiliki rumah, tetapi telah diberikan kepada anaknya yang telah menikah. Saat ini, ia dan anak gadisnya mengontrak rumah permanen di depan gubuk yang viral itu," lanjut Anwar Sadat.
Gubuk reyot yang sempat menjadi sorotan publik itu, menurut Anwar, bukanlah tempat tinggal Mariasih. Tempat tersebut difungsikan sebagai lokasi memelihara ternak seperti ayam dan bebek, serta berkebun untuk menambah penghasilan keluarga. Sang suami, Ahmad Razali, bekerja sebagai penarik becak motor (betor) dan juga bertugas menjaga ternak tersebut.
Hal senada disampaikan Sekretaris Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Tanjung Morawa, Rahmat, yang telah turun langsung melakukan klarifikasi ke lapangan.
"Hasil verifikasi kami, Bu Mariasih mengajar di dua sekolah, yakni MA Al Washliyah dan SMP Swasta Bersubsidi, dengan penghasilan sekitar Rp3 juta per bulan. Ia juga menerima tunjangan sertifikasi, honor per jam, dan tunjangan jabatan sebagai wakil kepala sekolah," ungkap Rahmat.
Rahmat menambahkan, Mariasih tinggal di rumah permanen yang layak huni. Sedangkan sang suami sesekali berada di gubuk ternak untuk merawat hewan dan tanaman.
Sementara itu, hasil asesmen Dinas Sosial menunjukkan bahwa keluarga Mariasih tidak tergolong sebagai keluarga miskin. Meski demikian, suaminya, Ahmad Razali, terdaftar dalam desil 5 sebagai penerima Bantuan Iuran (PBI) dari APBD Deli Serdang melalui aplikasi SIKS-NG. Sementara itu, Mariasih dan anak-anaknya menggunakan layanan BPJS Mandiri Kelas 3.
Karena kondisi ekonomi keluarga yang masih memenuhi kriteria, Mariasih dan anaknya akan diusulkan sebagai penerima BPJS gratis dari Pemkab Deli Serdang mulai bulan September 2025. Syarat tersebut antara lain tidak memiliki kendaraan roda empat, tidak memiliki lebih dari dua sepeda motor, sambungan listrik tidak lebih dari 2200 VA, dan bukan merupakan ASN maupun pegawai BUMN/BUMD.
“Semoga klarifikasi ini bisa menghentikan penyebaran informasi yang tidak akurat, agar Bu Mariasih tidak mengalami kerugian di kemudian hari,” tutup Anwar Sadat.(Rizky)