 |
| anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Jenal Aripin, saat meninjau kondisi Jalan Badami-Loji yang baru dibangun. |
KARAWANG - Kondisi Jalan Badami–Loji di wilayah Desa Ditaman, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang kembali rusak meski baru beberapa waktu lalu diperbaiki. Kerusakan ini menuai sorotan dari anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Jenal Aripin, yang menilai kualitas pekerjaan proyek jalan tersebut tidak maksimal.
Saat meninjau langsung ke lokasi, H. Jenal menyampaikan kekecewaannya terhadap hasil pengerjaan yang dinilai tidak sebanding dengan besarnya anggaran yang telah digelontorkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Anggaran yang begitu besar, yang berasal dari uang rakyat, seharusnya menghasilkan pekerjaan yang maksimal. Jangan sampai malah membuat masyarakat kecewa,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Politisi yang duduk di Komisi IV DPRD Jabar itu juga mengungkapkan adanya kejanggalan dalam metode pengerjaan jalan. Menurutnya, lalu lintas kendaraan berat dengan beban lebih dari 50 ton yang melintas setiap hari turut mempercepat kerusakan jalan.
“Ada pabrik besar di sekitar sini yang memakai armada besar. Kalau metode dan kualitas aspalnya tidak disesuaikan, tentu jalan akan cepat rusak,” tegasnya.
Lebih lanjut, H. Jenal menuturkan, meski proyek jalan tersebut belum resmi diserahkan kepada pemerintah provinsi, kerusakan sudah terjadi di hampir 400 meter ruas jalan. Ia telah berkoordinasi dengan pihak kontraktor agar segera melakukan perbaikan.
“Kerusakan ini masih tanggung jawab kontraktor. Saya berharap mereka segera memperbaiki agar masyarakat bisa kembali menggunakan jalan dengan aman,” katanya.
Warga Desa Ditaman pun berharap perbaikan dilakukan segera, karena kerusakan jalan telah menghambat aktivitas sehari-hari. Mereka juga meminta agar pemerintah memastikan kualitas pembangunan infrastruktur agar tidak cepat rusak.
Jalan Badami–Loji merupakan salah satu jalur vital yang menghubungkan kawasan industri dan permukiman di Karawang bagian selatan. Oleh karena itu, perawatan dan kualitas pekerjaan jalan ini menjadi perhatian penting agar dapat menunjang mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat.
(Iman Suryana)
