Iklan

Iklan

Potensi Wisata Ludes Tergerus Abrasi, Masyarakat Cemarajaya Resah

BERITA PEMBARUAN
26 Februari 2021, 14:26 WIB Last Updated 2021-02-26T07:26:49Z
Abrasi yang menghantam pesisir Desa Cemarajaya sangat meresahkan warga sekitar


KARAWANG- Disetiap tahun daratan pantai di pesisir Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya nyaris terkikis oleh abrasi. 

Jangankan warga setempat, wisatawan dari berbagai daerah pun khawatir dengan kondisi yang ada. Bahkan bagi warga setempat selalu dihantui rasa takut dengan abrasi yang terus terjadi.

Seperti diungkapkan warga Desa Cemarajaya, Darsa (53), sebelum terkikis abrasi, Desa Cemarajaya itu memiliki pantai yang selalu dikunjungi wisatawan, antara lain Pantai Pisangan. Yang menjadi salahsatu pilihan masyarakat Karawang maupun luar Karawang datang untuk berwisata.

Pada tahun 1980, jarak tempuh antara rumah warga ke pantai itu, membutuhkan waktu setengah jam berjalan kaki, namun saat ini air laut sudah berada tepat di belakang pintu rumah warga.

"Dalam setahun hampir satu sampai dua meter daratan yang terkikis oleh abrasi. Dulu saya mau ke pantai itu butuh waktu satu jam untuk bolak-balik dari rumah ke pantai," ungkap Darsa.

Sekarang, lanjut dia, air laut sudah bisa terlihat saat jika mebuka pintu rumah belakang.

"Selain itu, di depan kantor Desa Cemarajaya ke pantai itu juga lumayan jauh. Pada tahun 2018, setelah jalan di depan kantor desa masih ada pasir dan daratan yang cukup luas, sekitar 10-20 meter. Bahkan bisa digunakan untuk beberapa kegiatan, seperti mancing maupun aktivitasnya lainnya," imbuhnya.

Dikatakanya, saat ini bisa dilihat langsung, jalan saja sudah rusak. Sebagian badan jalan sudah ada yang amblas akibat tidak ada penahan, serta pasir dibawahnya juga habis tergerus abrasi.

"Sebagian badan jalan ludes, disebabkan pasir di bawah habis terkikis abrasi, jangankan kendaraan roda empat, roda dua saja kesulitan untuk bisa melewatinya," terang Darsa.

Meski kondisi seperti itu, belum ada lagi upaya pemerintah untuk melakukan perbaikan setelah menerjunkan bebatuan penahan gelombang. Karena bebatuan penahan gelombang yang sudah dipasang sejak dua tahun ke belakang pun mulai berobah banyak yang pindah posisi.

Sementara menurut Kepala Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Yonglim Supardi, pemerintah tidak mengambil langkah tegas, sudah dapat dipastikan warga Desa Cemarajaya, khsusunya mereka yang tinggal di tepian pantai akan kerepotan menghadapi alam.

"Bukan saja rumah yang berada satu blok dengan rumah Darsa, bahkan rumah miliknya pun bisa saja tergerus oleh abrasi dalam waktu tiga atau lima tahun ke depan. Untuk itu, butuh langkah yang konkrit dari pemerintah bagi masyarakat Desa Cemarajaya, kalau tidak secepatnya ditanggulangi, repot warga," tandasnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, bahwa di tepian pantai Cilebar, Tempuran, Cilamaya Kulon dan Kecamatan Cilamaya Wetan, tak banyak perubahan kondisi daratan meskipun berada di laut yang sama, bahkan dengan serangan abrasi yang sama juga.

Menurutnya berbeda dengan kondisi di patai Cemarajaya yang sangat signifikan perubahannya, artinya di nilai paling parah menerima gelombang abrasi, hingga daratan pun digilas sekitar 2 sampai 3 meter pertahun. (Kus)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Potensi Wisata Ludes Tergerus Abrasi, Masyarakat Cemarajaya Resah

Terkini

Topik Populer

Iklan