Iklan

Iklan

Pemerintah Harus Lakukan Penyelamatan UMKM

BERITA PEMBARUAN
25 Mei 2021, 17:39 WIB Last Updated 2021-05-25T10:39:11Z
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Ihsanudin


KARAWANG- Pemberdayaan dan penyelamatan para pelaku usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di era pandemi dan resesi harus menjadi prioritas pemerintah. 


Hal tersebut disampaikan Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat Ihsanudin, dirinya menanggapi keluhan para pedagang kuliner khas Sunda di sepanjang jalur Cikampek-Purwakarta yang omsetnya terjun bebas, turun drastis saat ini. 


Menurut Ihsanudin, meskipun mengapresiasi Pemprov. Jabar yang saat ini punya program bantuan Rp 2,4 juta per UMKM, namun diharapkan tidak sebatas bantuan finansial seperti itu, karena jangkauannya terbatas dan sifatnya hanya sementara. Tapi Pemprov Jabar harus benar-benar fokus menyelematkan nasib para pelaku UMKM dengan program pemberdayaan yang berkelanjutan, inovasi yang serius dan betul-betul menyentuh kebutuhan dasar para pelaku UMKM di Jawa Barat.


“Jeritan para pedagang kuliner khas Sunda di Karawang-Cikampek dan Purwakarta menjadi fakta yang memprihatinkan. Banyak di antara mereka yang sudah gulung tikar karena dihantam resesi ekonomi. Saat mereka berjuang agar tetap eksis berjualan meski dengan omset yang terus turun, di saat bersamaan kebijakan larangan mudik dan buka-tutup lokasi wisata menjadi pukulan ‘mematikan’ bagi usaha-usaha kecil mereka,” terang anggota dewan dari Dapil Karawang- Purwakarta, Selasa (25/5/2021) kepada Berita Pembaruan.


ia juga menjelaskan bahwa ini salah satu hasil resesnya di Dapil 10. Daat reses dirinya menemukan banyak kios makanan tradisional tutup di Karawang, Cikampek dan Purwakarta. Pembeli makin berkurang seiring larangan mudik dan kebijakan buka-tutup lokasi wisata.


" Untuk itu, kita sebagai Dewan Jabar memiliki slogan ‘pro rakyat’ ini menyarankan agar salah satu langkah yang harus ditempuh Pemprov. dalam hal ini Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) adalah dengan menggelar pembekalan kemampuan agar para pelaku UMKM di Jabar tetap eksis dan produktif, " ujarnya.


Sementara salah seorang pedagang peyeum bendul di Purwakarta Ernawati, mengaku saat ini omzet turun drastis, paling besar Rp 500 ribu rupiah sampai Rp. 800 ribu rupiah per hari.


" Iya memang atas kondisi ini, terpaksa mengurangi stok penjualan dari sebelumnya 1 ton menjadi 5 kuintal per minggu. Dikurangi produksinya sebagai upaya meminimalisasi kerugian,” ujar Ernawati.


Meski begitu, ia bersama para pedagang lain tetap bertahan berjualan tape karena sudah menjadi mata pencaharian.


Atas kesabaran itu, kata dia, penjualan tape kembali ramai memanfaatkan keramaian pengguna jalan melintas di jalur arteri Purwakarta-Bandung. Namun, penurunan penjualan kembali dirasakan setelah merebaknya pandemi dan larangan mudik serta tutupnya lokasi wisata di daerah itu.(kusnadi)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pemerintah Harus Lakukan Penyelamatan UMKM

Terkini

Topik Populer

Iklan