Iklan

Iklan

Prihatin, Karyawan PDAM Keluhkan Kesejahteraan yang Tak Kunjung Tiba

BERITA PEMBARUAN
10 Juni 2021, 14:04 WIB Last Updated 2021-06-10T07:27:10Z
Kantor PDAM Tirta Tarum Karawang

KARAWANG- Air merupakan sumber kehidupan, namun di Karawang perusahaan plat merah PDAM Tirta Tarum Karawang malah terkesan tidak memberikan kesejahteraan kehidupan karyawannya. 

Meski tampak elit dari luar, tetapi siapa sangka kondisi karyawannya tampak menderita. 

Tidak sedikit karyawan telah mengabdi di perusahaan tersebut mengeluhkan kondisi gaji yang masih di bawah perusahaan lainya.

Kendati sudah mencapai belasan tahun, bahkan di antaranya ada yang puluhan tahun  menjerit lantaran kesejahteraan tak kunjung naik.

Hal itu terungkap ketika sejumlah karyawan menemui dan mencurahkan keluhannya kepada awak media di sebuah kafe di kawasan Karawang Kota pada Rabu (9/6/2021).

Sebut saja Dedi (bukan nama sebenarnya-red) ia mengakut telah mengabdi di PDAM Tirta Tarum sejak tahun 2010. Namun hingga kini kesejahteraannya tidak naik-baik.

“Bayangkan saja sejak zaman purba gaji pokok dan tunjangan lainnya enggak naik-naik,” keluh Dedi.

Dedi mencontohkan, tunjangan kendaraan Rp540 ribu, sementara cicilan motor paling murah saja capai Rp600 lebih, tunjangan perumahan Rp180 ribu sedangkan ngontrak saja sekarang sangat jarang ada di bawah Rp500 ribu.

“Gaji bersih saya hanya sebesar Rp3,2 juta, sangat jauh dibawah gaji UMK,” ungkapnya.

Yang disesalkan Dedi adalah karena Dirut PDAM Tirta Tarum, M. Sholeh, pernah berkoar-koar ketika apel pagi menjanjikan untuk menaikan kesejahteraan karyawan bila capaian kinerja meningkat.

“Tapi nyatanya janji dia bullshit. Ketika capian kinerja naik, di saat awal ia jadi dirut SR baru capai 80 ribuan, kini hampir capai SR 100 ribu Sholeh malah ingkar. Malah ia beralibi kesejahteraan akan naik jika tarif dasar air ke pelanggan naik,” sesalnya.

Yang lebih disesalkan lagi, kata Dedi, karakter Sholeh yang tidak mau menyapa dan mengajak bawahannya untuk ‘ngobrol santai’. Sholeh dianggapnya lebih senang bergaul dengan para petinggi eksekutif dan legislatif serta yudikatif.

“Kalau zamannya Pak Yogie masih mending, beliau walau karakternya keras juga tapi masih mau mengajak bawahannya untuk ngobrol,” terangnya.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Komisi II DPRD Karawang, Dedi Rustandi, mengaku sangat terkejut dengan adanya info tersebut. Dirinya berjanji akan memastikan kebenaran informasi tersebut ke pihak direksi PDAM Tirta Tarum.

“Kita akan coba investigasi, seperti apa kebijakan perusahaan. Harapannya sih pelayanan bagus dan kesejahteraan untuk karyawan harus seimbang,” ujar legislator dari PPP itu. 

Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Tarum, M. Sholeh, ketika dikonfirmasi melalui nomor WhatsApp nya, Kamis (10/6/21) hingga berita ini dirilis belum memberikan jawaban. (tif/red)




Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Prihatin, Karyawan PDAM Keluhkan Kesejahteraan yang Tak Kunjung Tiba

Terkini

Topik Populer

Iklan