 |
| Lahan Integrasi Pertanian antara tanaman Sorgum dan peternakan di Tegalwaru |
KARAWANG- Integrasi Pertanian antara tanaman sorgum dan peternakan domba lokal sedang dijalankan oleh UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Lahan seluas 4000 meter mulai ditanami pohon Sorgum varietas Bio Guma dengan jarak tanam 35x75 per lubang dengan 3 sampai 5 butir benih dan menggunakan sistem manual (aseg/tugal).
Lahan percontohan (demplot -red) aset Pemerintah Kabupaten yang selama ini hanya ditanami padi disulap jadi area tanaman Sorgum.
Hal itu disampaikan Asep Saepudin kepala UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan Tegalwaru di lokasi, Kamis 3 Juni 2021 kepada beritapembaruan.id.
"Upaya ini dilakukan semata-mata untuk mendukung program Ketahanan Pangan yang sedang digalakkan pemerintah baik pusat maupun daerah," ujar Asep.
Ketika ditanya soal mengapa tanaman Sorgum yang dikembangkan, Asep menjelaskan bahwa ini ikhtiar dalam rangka diversifikasi pangan buat masyarakat.
"Selama ini masyarakat belum tahu soal Sorgum, padahal orang tua kita dahulu banyak menanam Sorgum atau istilah lain namanya Cantel (cantik dan elok)," ungkapnya dengan senyum mengembang diraut wajahnya yang bersemangat.
Lanjut Asep, tanaman Sorgum selain mengandung tingkat karbohidrat yang tinggi dan bisa dijadikan makanan pengganti nasi, selain itu juga pohonnya bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, makanya kandang dombanya pun sedang dipersiapkan.
Disinggung soal sumber dananya, Asep menyatakan bahwa ini murni swadaya dan swakelola rekan-rekan petani milenial yang antusias mendukung dan bahu membahu bekerja mensukseskan kegiatan ini.
"Selain Sorgum kami pun mencoba membudidayakan tanaman anggur dan pengembangan duren lokal dengan memanfaatkan pekarangan kantor. Hal tersebut dapat menjadi ajang edukasi buat para petani milenial dan muaranya kesejateraan para petani," pungkasnya. (Ade)
