Iklan

Iklan

Keindahan Hutan Mangrove dan Sunset Bisa Kita Nikmati di Jembatan Cinta

BERITA PEMBARUAN
13 Juni 2021, 09:45 WIB Last Updated 2021-06-13T04:32:41Z
Panorama Hutan Mangrove dan indahnya sunset bisa kita nikmati di Jembatan Cinta di Kampung Paljaya, Taruma Jaya Kabupaten Bekasi.(foto: syifa)


BEKASI- Bekasi merupakan daerah penyangga ibu kota Jakarta, hanya hitungan menit dari Jakarta untuk bisa tiba ke wilayah kabupaten tersebut.


Bila akhir pekan, atau hari-hari libur lainnya tiba, warga Jabodetabek relatif  jarang memburu wilayah Bekasi sebagai tujuan untuk melepas kepenatan. Mereka biasanya akan memburu wilayah Jakarta, Bandung, maupun Bogor untuk refreshing.


Padahal tak jauh dari Ibu Kota Jakarta, ada tempat yang bisa dikunjungi untuk menghilangkan rasa penat tersebut. Tepatnya di Kampung Paljaya, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi. Jembatan Cinta banyak orang menyebutnya.


Identik dengan beragam daerah pemukiman, membuat tidak banyak orang tahu mengenai keberadaan tempat ini. Bahkan ketika sebagian besar warga Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi ditanya, Apa tempat wisata yang menarik di sini?". Mereka akan kebingungan atau mungkin menjawab hutan kota dan taman kota.


Namun, ternyata Bekasi memiliki destinasi wisata yang unik dan menarik. Jembatan Cinta merupakan lokasi tempat pembudidayaan pohon mangrove, di Kecamatan Taruma Jaya, Bekasi Utara Jawa Barat.


Lokasinya yang relatif jauh dari pusat Kota Bekasi, membuat tidak banyak orang yang tahu bahwa ada hutan mangrove sebagai destinasi wisata di dekat tempat tinggal mereka.


Kini kita dapat menjadikan Jembatan Cinta sebagai pilihan alternatif untuk melihat hutan mangrove, selain pergi ke hutan mangrove yang terletak di PIK, Jakarta Utara, di Jembatan Cinta ini tidak kalah indahnya.


Tempat ini kali pertama dikelola oleh warga Kampung Palbusuk (kini bernama Kampung Paljaya) pada akhir tahun 2013 agar dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada. 


Tujuan awal dibuatnya tempat ini adalah sebagai pusat pembelajaran pohon mangrove. Dan lambat laun menjadi destinasi wisata. 


Warga setempat hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk membangun dan mengelola tempat ini. Dua tahun kemudian,  pada tahun 2015 warga Kampung Paljaya mendapatkan bantuan berupa suntikan dana dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi agar dapat mengelola Jembatan Cinta menjadi lebih menarik. 


Sekilas asal-usul dari nama Jembatan Cinta juga bukan tanpa alasan. Pada awal berdiri, tempat ini bernama jembatan PRPM karena menghubungkan daratan dengan wilayah Pusat Restorasi Pembelajaran Mangrove (PRPM). Tak lama setelah itu, tempat ini sering dijadikan tempat nongkrong para remaja di sore hari sembari melihat matahari terbenam. 


Sehingga tak jarang mereka yang saling bertemu dan berbincang di jembatan ini kemudian menjalin asmara. Oleh karena itu, tempat ini dinamakan Jembatan Cinta.


Untuk mengunjungi tempat ini dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi, mobil maupun motor, dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam dari pusat Kota Bekasi. Sementara untuk mengunjungi tempat ini kita dikenakan biaya masuk cukup terjangkau. Hanya sebesar Rp.5.000 untuk motor, Rp10.000 untuk mobil, dan Rp2.500 per orangnya. 


Jembatan Cinta beroperasi setiap hari dari pukul 06.00  hingga pukul 00.00 WIB.


Diketahui di lokasi tersebut terdapat empat jenis mangrove yang dibudidayakan di PRPM Jembatan Cinta ini, yaitu mangrove pidada, mangrove bugem, mangrove api-api, dan mangrove Rizhopora sp, yang secara umum dikenal sebagai bakau, kenongan, atau pendeka.


Dan jangan lupa apabila berkunjung ke sini, perlu disiapkan sandal jepit untuk berjaga-jaga jika air laut sedang pasang. 


Selain menikmati indahnya hutan bakau, pengunjung bisa memanjakan selera kuliner kita dengan mengunjungi restoran Saung Cinta. Di Saung Cinta itu kita bisa menikmati makan siang sembari menikmati suasana alam yang nyaman dan asri.


Selanjutnya bagi pengunjung yang senang dan ingin menambah pengetahuan tentang manggrove, kita dapat menyewa kapal dengan tarif Rp20.000 per orang untuk berkeliling sekitar wilayah hutan mangrove sampai Sungai Jingkem. 


Hanya dengan waktu 15 menit, kita dapat menikmati pemandangan yang lebih indah di sana. Pengemudi kapal yang mengantar kita juga akan bercerita tentang sejarah jembatan cinta, cara membudidayakan pohon mangrove, dan hal lainnya yang berkaitan dengan tempat tersebut.


Daripada jauh-jauh pergi keluar kota. Yuk kita berkunjung ke Jembatan Cinta sambil menikmati makanan dan matahari terbenam di tengah-tengah hutan mangrove bersama teman maupun keluarga.(ciput)





Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Keindahan Hutan Mangrove dan Sunset Bisa Kita Nikmati di Jembatan Cinta

Terkini

Topik Populer

Iklan