![]() |
Mardiman Ujung |
KARAWANG - Penunjukan dr.Fitra Hergiana sebagai Plt. Direktur RSUD Karawang oleh Cellica Nurrachadiana menuai polemik yang berkepanjangan.
Tidak sedikit elemen masyarakat yang menolak, mengingat dr. Fitra Hergiana menjabat ASN baru satu tahun, sementara masih banyak senior di kalangan ASN Dinas Kesehatan yang lebih mumpuni baik secara jenjang kepangkatan, ataupun kecakapan dalam memimpin.
Hal ini juga disoroti Mardiman Ujung, salah satu pemerhati kebijakan publik di Kabupaten Karawang.
Dihubungi lewat saluran selulernya, Sabtu (5/6/21) Bang Ujung sapaan akrabnya menjelaskan, Cellica seakan menantang masyarakat Karawang. Tidak mengindahkan aspirasi dan saran masyarakat.
"Cellica seakan menunjukkan ke publik bahwa tidak satu orang pun yang mampu menghalangi kemauannya," ujar Bang Ujung.
Ditambahkan Bang Ujung, seharusnya Cellica mendengar kan aspirasi rakyat. Jangan lah arogan.
Secara administratif saja sudah ada kejanggalan dimana dr. Fitra Hergiana baru Golongan III sedangkan sekelas Direktur itu Golongan IV.
"Apalagi kita belum melihat prestasi yang ditunjukkan baik sebelum dia jadi ASN atau sesudah ASN," terang Bang Ujung.
Lebih lanjut Bang Ujung mengatakan, rumor adanya kolusi dan nepotisme memang kelihatan kental.
"Ada kabar, beliau konon katanya sepupu dari Cellica Nurrahadiana selaku bupati," katanya.
Yang membuat paling heran imbuh Bang Ujung, kenapa H. Aep seakan membiarkan, karena tidak mungkin tidak tau.
"Kalo katanya tidak tau, bahaya ga singkron dong, kalo tau kenapa dibiarkan," tambah bang Ujung
Kemudian kata Bang Ujung, kalau tetap ini dipertahankan tidak akan menutup kemungkinan akan adanya gelombang gerakan masyarakat turun ke jalan sebagai wujud penolakan.
"Apa itu yang diinginkan Cellica - Aep?," tandasnya. (uj)