 |
| Bibit padi yang sudah mulai kekeringan di Desa Pulosari Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, Rabu (29/9/21)(foto: edg) |
KARAWANG- Ketersediaan air untuk areal sawah di Desa Ciwulan dan Pulosari Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang dikeluhkan petani.
Dikeluhkan salah satu warga Desa Ciwulan Endang kepada beritapembaruan.id, bahwa saat ini para petani di wilayah Desa Ciwulan sedang membutuhkan air. Karena usia bibit saat ini sudah menginjak satu sampai dua minggu. Dan itu memang sangat membutuhkan air.
"Kalau kering begini bisa- bisa bibit tersebut mati. Dan kami sebagai petani jelas banyak dirugikan," sesal Endang, Kamis (30/9/21).
Lanjut Endang, sekarang kalau malam hari kami harus ke sawah mengontrol air, bahkan kami juga rebutan air. Pasalnya air kadang datangnya malam, dan itupun sangat kecil.
"Air itu ada cuma sedikit, kadang-kadang gak ada sama sekali. Bahkan meunang narektor ge sawahna gararing deui (yang sudah ditraktor juga sawahnya sudah pada kering lagi -red)," terang Endang.
Endang yang merupakan warga Desa Ciwulan juga memiliki sawah di Desa Pulosari itu menyesalkan pihak pemerintah yang hingga saat ini masih belum bisa menangani persoalan air untuk pesawahan di dua desa tersebut.
"Hampir tiap mau tanam kami sering kesulitan air. Kalau mau tanam air susah sedangkan bila mau panen malah air banyak," tegasnya.
Sedangkan kalau pajak kata Endang, kan harus terus dibayar. Dan seperti sekarang ini sudah pasti ada tambahan pengeluaran. Seperti untuk sewa mesin penyedot air. Itu kan perlu biaya. Kalau punya mesinpun perlu biaya beli solar atau bensin.
"Pengeluaran untuk per hektar akan bertambah sedangkan waktu tanampun juga bertambah, karena itu langkanya air. Kami minta pemerintah memperhatikan masalah ini," tandasnya.(red)
