Kanit II Waster PAM Obvit Polda Kalsel Kompol Rokhim S |
RANTAU- Puluhan aparat kepolisian dari Polda Kalsel dan Polres Tapin bersiaga melakukan pengamanan saat berlangsungnya aksi penutupan jalan Haulling di Desa Suato Tatakan Kecamatan Tapin Selatan yang biasa digunakan PT Antang Gunung Meratus (PT AGM) untuk pengangkutan batubara ke pelabuhan Lokbuntar, Rabu (13/10/21).
Penutupan jalan Haulling tersebut dilakukan oleh PT Tapin Coal Terminal (PT TCT) yang mengklaim bahwa sebagian jalan seluas 16 x 125 meter yang digunakan PT AGM tepat di bawah jembatan Jalan A. Yani Km 101 itu merupakan tanah miliknya.
Pantauan beritapembaruan.id aksi penutupan jalan Haulling itu nyaris menimbulkan bentrokan antara para pengusaha truk angkutan batubara yang bekerjasama dengan PT AGM berikut para supirnya karena merasa dirugikan oleh pihak PT TCT yang menutup jalan.
Kabag Ops Polres Tapin AKP Faisal Amri Nasution saat dikonfirmasi beritapembaruan.id mengatakan, sampai saat ini situasi masih kondusif, aman dan terkendali.
"Masing-masing pihak akan menempuh jalur yang sesuai dengan koridor hukum,"
terangnya.
AKP Faisal Amri Nasution berharap kepada semua pihak yang sedang berselisih untuk menghormati hak dan kewajibannya masing-masing, sehingga permasalahan ini dapat diselesaikan sesuai dengan jalur hukum.
"Kemudian untuk menjaga keamanan, kami mengharapkan kepada masyarakat jangan terprovokasi jangan terpancing dengan isu-isu yang dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak kita inginkan," pintanya.
Sementara itu Kanit II Waster PAM Obvit Polda Kalsel Kompol Rokhim S menuturkan, bahwa mulai hari Jumat (8/10) sudah ada yang memasang spanduk dan ditinggalkan lalu diamankan oleh pihak security, semuanya berjalan lancar sampai kejadian hari ini.
"Ternyata mereka meneruskan kegiatannya pada hari ini, mulai pagi hingga sore hari. Dari kedua belah pihak tidak ada titik temu atau buntu, pihak PT TCT tetap ngotot melarang mobil truk pengangkut batubara tidak boleh melintas," terangnya.
Kompol Rokhim S menuturkan menjelang sore hari, tiba-tiba datang puluhan warga yang tidak diketahui darimana datangnya. Namun besar kemungkinan mereka adalah supir truk tronton yang bekerjasama dengan PT AGM dalam hal pengangkutan batubara.
"Kami mengambil langkah untuk mengamankan pihak yang sedang melakukan aksi tadi, dikhawatirkan terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan atau diamuk massa," ujarnya.
Sebagai informasi, peristiwa penutupan Jalan Haulling PT AGM oleh PT TCT itu mulai sekitar pukul 10.20 WITA. Ratusan mobil truk pengangkut batubara yang bekerjasama dengan PT AGM selama beberapa jam tertahan.(ron)