Iklan

Iklan

IBA Platform Investor Luar Negara ke Pengusaha Lokal, Pusat Investasi Terpadu 34 Provinsi

BERITA PEMBARUAN
24 Januari 2022, 09:30 WIB Last Updated 2022-01-24T04:08:35Z
Pimpinan IBA Shan Shan (berbaju batik), Ira (bergaun hitam) dan perwakilan Pemerintah Dubai Mr Ali bergamis putih. (foto : ist)

Beritapembaruan.id - International Bisnis Assosiation (IBA) berdiri sejak tahun 2018 merupakan asosiasi non pemerintah yang memiliki visi dan misi untuk membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya di Indonesia.

Tidak lama setelah berdirinya IBA di bawah kepemimpinan Shan Shan, dunia menghadapi Pandemi Global Covid-19. 


Namun hal itu tidak menghambat aktivitas IBA, pada November 2020 IBA melakukan perjalanan ke Negara Dubai.


Perjalanan ke Negara Dubai merupakan kerjasama IBA dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI. Dari PHRI diketahui bahwa banyak sektor perhotelan yang terkena imbas pandemi dan memerlukan investor, bahkan sebagian pemilik hotel sampai ingin menjual property nya.


Negara Dubai sedang menyelenggarakan 'Dubai Expo 2020'. Sebanyak 192 Negara menjadi peserta pada Dubai Expo tersebut, dan expo ini berlangsung selama 6 bulan. 


"Tim IBA berangkat ke Dubai dengan harapan bisa berkontribusi di sektor pariwisata dan perhotelan untuk memberikan kesempatan berinvestasi untuk para investor dari Negara lai," ujar Ketua Umum IBA Shan Shan dalam keterangan tertulisnya setelah pulang dari Dubai pada Sabtu (22/01/2022).


Kemudian, Shan Shan mengutus anggota IBA untuk standby di Dubai selama expo berlangsung sebagai bentuk representative IBA memperluas jaringan di Dubai, bertujuan bisa selalu berkomunikasi dengan investor di sana.


"Selama saya berinteraksi dengan para investor, saya sadar bahwa Indonesia mendapat pandangan yang positif di mata International. Namun para investor yang ingin menanamkan modal dan membuka usaha nya di Indonesia selalu menghadapi berbagai tantangan," jelasnya.


Kendala yang sering ditemui para investor dari Negara lain kata Shan Shan, yaitu mereka belum mengenal platform yang dapat dipercaya, menghadapi birokrasi di Indonesia yang berbeli belit serta sering mengalami kejadian yang tidak diinginkan.


Atas hal itu lanjutnya, IBA adalah sebuah platform yang berusaha untuk memfasilitasi mempertemukan investor dengan pemilik usaha di Indonesia dan memberikan konsultasi bagi para investor untuk dapat mengarahkan proses investasi di jalur yang tepat. 


"Untuk lebih menguatkan peran ini, IBA merencanakan sebuah pusat investasi terpadu atau disebut 'Integrated Investment Centre' meliputi 34 provinsi di Indonesia. Integrated Investment centre merupakan proyek jangka panjang yang akan di launching di Bintan," terang Shan Shan.


Selain itu masih kata Shan Shan, untuk mewujudkan kemudahan berinvestasi dalam waktu dekat, maka proyek ini akan segera dilaksanakan di Batam.


Lebih lanjut Shan Shan menjelaskan, tujuan dari centre ini adalah memberikan kesempatan yang sama bagi setiap daerah untuk membawa, dan menunjukkan proyek-proyek yang mereka buka untuk investasi. Di mana para investor bisa langsung bertemu dan berbicara langsung dengan para perwakilan daerah tertentu, melalui event atau janji temu yang diadakan oleh IBA.


"Dengan adanya centre ini kita memberi kemudahan bagi para Investor dari luar negeri dengan mempersingkat waktu perjalanan yang perlu mereka lakukan saat mengunjungi daerah tertentu," tutup Shan Shan.


Saat ini IBA sedang dalam tahap bersosialisasi dengan pemerintah daerah. Beberapa daerah seperti Kabupaten Morowali, Jogja, Gunung Kidul dan Kabupaten Karawang yang sudah dikunjungi memberikan tanggapan yang baik. Sedangkan beberapa daerah lain sudah dalam jadwal kunjungan.


Resolusi IBA untuk tahun 2022 ini adalah semoga semua yang telah di rencanakan bisa disambut dengan baik dan terlaksana dengan lancar.(rls/rusdy)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • IBA Platform Investor Luar Negara ke Pengusaha Lokal, Pusat Investasi Terpadu 34 Provinsi

Terkini

Topik Populer

Iklan