Ratusan Aparat Kepolisian, TNI dari Kodim 1010/Tapin dan Dishub terlihat siaga dalam pengamanan doa bersama dari Asosiasi Supir dan Pengusaha Tongkang di Jalan Haulling, Kamis (13/1/22)(foto:ist) |
RANTAU - Dampak belum dibukanya kembali jalan angkutan khusus batubara di Desa Suato Tatakan Kabupaten Tapin, Asosiasi Sopir Angkutan dan Asosiasi Pengusaha Tongkang menggelar doa bersama di jalan alternatif samping jalan Haulling KM 101 yang baru selesai dibangun PT. AGM.
Pantauan beritapembaruan.id di lokasi terlihat ratusan personil kepolisian dari Polres Tapin yang dipimpin Kabagops Polres Tapin Kompol Faisal Amri Nasution dan Personil TNI dari Kodim 1010/Tapin serta Dinas Perhubungan Tapin bersiaga mengawal kegiatan doa bersama para sopir angkutan batubara tersebut, Kamis (13/1/22).
Koordinator Asosiasi Pengusaha Tongkang Muhammad Safe'i kepada awak media mengatakan, bahwa kegiatan itu digelar dalam rangka mohon doa keselamatan melintas di jalan nasional atau crossing angkutan batubara PT AGM KM 101 Tatakan Tapin.
"Hari ini di samping menunggu keputusan dari pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) yang sedang melaksanakan rapat bersama instansi terkait di Banjarmasin, kita di sini menggelar doa bersama agar semua diberi kelancaran," ujarnya.
Safe'i menyampaikan, bahwa angkutan truk batubara dengan tongkang tidak bisa dipisahkan karena usaha tongkang batubara tidak akan berjalan kalau angkutan daratnya (truk angkutan batubara) tidak jalan.
"Ini berkaitan dengan urusan perut ribuan orang,jadi kami dalam mengangkut batubara mengambil keputusan akan memakai jalan alternatif yang sudah selesai dibangun AGM,kita akan crossing atau melintasi jalan nasional," terangnya.
Di tempat yang sama, Kartoyo perwakilan sopir angkutan batubara mengatakan, bahwa dari kurang lebih 532 truk tronton angkutan batubara mitra PT Antang Gunung Meratus (PT.AGM) yang terdampak blokade jalan Haulling KM 101 Tatakan sejak 27 November 2021 lalu, dan hingga sekarang belum beraktivitas sepakat akan menggunakan jalan alternatif yang sudah selesai dibangun atau crossing melintasi jalan nasional.
"Diizinkan atau tidak diizinkan dalam waktu dekat, kami tetap akan menggunakan jalan alternatif yang sudah selesai ini. Meskipun harus melintasi jalan nasional, karena ini menyangkut dengan ribuan perut para sopir dan tongkang bersama keluarganya," tegasnya.
Kartoyo menjelaskan untuk teknis menggunakan jalan alternatif yang melintasi jalan nasional itu akan dirumuskan terlebih dahulu. Dan tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan sistem shift guna menghindari kemacetan lalulintas di jalan nasional yang akan dilintasi itu.
"Kita amati dulu teknisnya seperti apa dan kita pantau nanti kapan waktu rawan kemacetan dan lainnya," jelas Kartoyo.
Diketahui, paska jalan Haulling KM 101 di blokade sejak 27 November 2021 lalu pihak PT AGM membuat jalan alternatif di samping jalan angkutan khusus batubara yang diblokade itu.
Jalan alternatif kurang lebih sepanjang 1 kilometer yang dibangun PT. AGM tersebut persis di samping underpass KM 101 yang diblokade, dan sekitar 15 meter terpotong oleh jalur tunggal Trans-Kalimantan Jl A Yani atau Jalan Nasional Banjarmasin - Rantau - Tabalong hingga Kalimantan Timur.
Terpantau ribuan kendaraan dari Banjarmasin - Rantau - Tabalong hingga Kalimantan Timur dan sebaliknya baik roda dua,roda empat dan lebih, menggunakan jalan nasional tersebut setiap harinya.(ron)