 |
| Ulung Purnama (kanan) bersama Sairan Nurdiansyah (foto:ist) |
BEKASI - Gaduh dari pernyataan politikus PDIP Arteria Dahlan saat Rapat Kerja Komisi III dengan Kejaksaan Agung yang menyampaikan kata-kata yang membuat ketersinggungan masyarakat Sunda di Nusantara, khususnya di Jawa Barat.
Sementara, sebelumnya juga Gubernur Jawa Barat telah menyampaikan keberatan atas pernyataan yang disampaikan anggota DPR RI Arteria Dahlan yang membuat masyarakat Sunda khususnya di Jawa Barat tersinggung dan marah dengan apa yang disampaikan legislator fraksi PDIP tersebut.
Kemudian dampak dari pernyataan itu, hampir sebagian besar masyarakat Jawa Barat baik yang berada di Jawa Barat maupun suku Sunda yang tersebar di seluruh Indonesia bereaksi keras pernyataan Arteria Dahlan, mulai akademisi, budayawan, pelaku seni, dan masyarakat biasa yang mengecam pernyataan Arteria Dahlan tersebut.
Seperti disampaikan Ketua KBH Wibawa Mukti Ulung Purnama, S.H., M.H., atas dari pernyataan Arteria Dahlan saat Raker Komisi III dengan Kejaksaan Agung beberapa hari lalu.
Menurutnya, sebagai masyarakat Jawa Barat merasa keberatan dengan apa yang disampaikan Politikus PDIP Arteria Dahlan, pernyataan tersebut berpotensi merusak kebhinekaan yang sudah terbangun selama ini. Berpolitik itu seni, berpolitik itu butuh budaya, jadi hargai bahasa Sunda sebagai aset seni dan budaya bangsa.
"Salahnya di mana jika pejabat menggunakan bahasa daerahnya. Saya berharap semua politikus belajar dari persoalan hari ini. Karena kita tidak ingin kebhinekaan dan persatuan tercoreng oleh satu orang karena tidak menghargai bahasa Sunda," ujar Ulung di Kantornya Ruko Cortes Jababeka Cikarang, Kamis (20/1/22).
Di tempat yang sama, advokat Sairan Nurdiansyah, S.H., menambahkan, jika Arteria Dahlan menyatakan permohonan maaf, maka kami sesama anak bangsa menerima permintaan maaf tersebut, namun perlu ada sanksi tegas dari DPP PDIP yang selama ini merupakan partai yang selalu mengusung kebhinekaan namun ada anggotanya yang malah berpotensi merusak kebhinekaan.
"Disisi lain saya berharap agar para politikus lebih hati-hati dalam berucap yang berpotensi membuat kegaduhan," tandasnya. (sigit)
