Elf angkut pelajar SMK Karawang terperosok masuk jurang di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru Karawang, Jumat (11/2/22)(foto:kdy) |
KARAWANG - Mini bus yang membawa 20 pelajar alami kecelakaan tunggal di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang, Jumat (11/2/22).
Sementara ada 3 korban mengalami luka berat dan satu meninggal dunia. Diketahui minibus tersebut berpenumpang siswa SMK Karya Utama Karawang yang akan melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di salah satu villa yang ada di kampung Jayanti, Desa Mekarbuana.
Dari kronologis yang berhasil dihimpun, kendaraan jenis elf dengan nomor Polisi T 7956 DA berangkat dari Warung Bambu, Karawang Timur Karawang sampai di tanjakan sebelum villa Arab, gagal menanjak hingga mobil mundur dan terpelanting terjun persawahan milik warga.
Hal itu diaminkan oleh, Sekretaris desa Mekarbuana Calis, saat di konfirmasi wartawan, membenarkan bahwa ada kecelakaan kendaraan jenis elf di lokasi itu.
"Siswa itu rencananya akan melaksanakan LDKS di villa pak Mawi di atas (Kampung Jayanti -red), Tapi mobil tidak kuat menanjak sehingga terjadi kecelakaan," ujar Calis.
Calis mengakui bahwa di lokasi itu kerap terjadi kecelakaan. Namun baru kali ini kecelakaan yang cukup parah.
Di tempat terpisah, salah satu siswa yang ikut rombongan, Lilis mengaku syok dengan kejadian itu, terlebih temannya salah satu yang menjadi korban cukup parah.
"Kami sangat kaget, mobil ketika nanjak lalu mundur lagi. Di dalam mobil, kami cukup panik dan akhirnya mobil terjun ke jurang," ungkap Lilis.
Sementara, sopir elf Ace Baehaki ketika di konfirmasi mengungkapkan, bahwa mobil meluncur mundur akibat tidak kuat menanjak.
Kemudian diketahui rem, kata Ace tidak kuat menahan beban kendaraan. Bahkan diakui Ace, bahwa rem tangan pun tidak mampu menahan.
"Saya hanya mengandalkan rem kaki saja, tapi tetap saja tidak kuat. Saya juga berupaya untuk memundurkan kendaraan tidak ke arah jurang kiri, karena panik saya tidak tahu kendaraan mundur mengarah ke mana," ungkap Ace.
Sampai berita ini diturunkan, petugas kesehatan dari Puskesmas Loji, masih terus membawa beberapa siswa yang alami luka berat dan ringan.(m.kdy)