![]() |
Adang saat bekerja di sawah dikeroyok enam orang ya6 salah satunya mengaku Polisi, Kamis (17/3/22)(foto:ist) |
KARAWANG - Warga Dusun Keramat Jayakerta Adang menjadi korban pengeroyokan di Dusun Pangkalan Desa Gempolkarya Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang, Kamis 17 Maret 2022 sekira pukul 09.45 WIB.
Menurut korban, bahwa kejadian yang menimpa dirinya itu bukan dilakukan oleh masyarakat biasa. Namun, dari pelaku itu ada seorang yang mengaku polisi dan ikut mengeroyok dirinya.
Adang yang biasa disapa Wakil Wahab saat bersama tiga rekannya menjelaskan kepada awak media, bahwa pada saat kejadian, dirinya sedang melihat sawah, sekaligus mau mengairi sawahnya untuk persiapan cocok tanam padi yang ada di Dusun Pangkalan RT/RW 07/03 Desa Gempolkarya Kecamatan Tirtajaya, Kamis (17/03/2022).
Namun, tiba-tiba ada beberapa orang diantaranya yang mengaku anggota polisi berinisial Briptu IFN dan mengaku tugasnya di Polda Metro Jaya menghampirinya.
"Saat itu, saya sedang ada di sawah, tiba-tiba dihampiri beberapa orang dan satu yang mengaku polisi, dia juga menyebutkan tugas di Polda Metro Jaya dan dikawal sama temannya. Ada juga yang mengaku pengacara dan saya tidak kenal namanya," ungkap Adang.
Menurutnya, saat itu mereka langsung menanyakan kepada dirinya, mana yang namanya Wakil Wahab?. Setelah itu, langsung dijawab oleh Adang, bahwa dirinya Wakil Wahab.
"Setelah mereka tahu bahwa Wakil Wahab itu saya, mereka langsung menjambret baju saya, sampai baju saya robek. Terus langsung mukulin saya dan saudara saya Rosid (Ama) pun jadi korban, dipukulin sampai terluka kepalanya," terang Adang.
Masih menurut Adang, bahwa dirinya ada yang kenal dari beberapa orang pengeroyoknya itu.
"Sebagian saya kenal para pelaku itu, antara lain berinisial UO sama AM. Yang sebagian lagi saya tidak kenal, dikarenakan orang luar desa setempat. Setelah kejadian tersebut saya langsung buka laporan ke Mapolres Karawang dalam nomor LP/B/467/III/2022/SPKT/Polres Karawang/Polda Jawa Barat tanggal 17 Maret 2022," tuturnya.
Hal senada diungkapkan Rosid (Ama) salah satu korban pengeroyokan itu. Menurutnya, bahwa setelah ada di lokasi sawah, dirinya di tunggu di darat. Saat dirinya mau memisahkan Adang, akhirnya dirinya juga dihajar dan dipukuli oleh ke enam orang tersebut.
"Pelaku yang satunya oknum yang mengaku bertugas di kepolisian dan lima orang lagi dari preman. Saya selaku korban pengeroyokan, meminta dari pihak kepolisian harus usut tuntas oknum yang mengaku anggota polisi dan mengaku bertugas di Polda Metro Jaya, sekali lagi saya mohon kepada pihak kepolisian. Kalau memang benar itu oknum anggota dari kepolisian, untuk memprosesnya, karena sudah mencoreng nama kepolisian yang seharusnya mengayomi masyarakat," ujar Rosid. (np/red)