Iklan

Iklan

Presidium KAMI Karawang Ingatkan Presiden Jokowi Soal Bahaya Laten Komunis

BERITA PEMBARUAN
30 September 2022, 20:47 WIB Last Updated 2022-09-30T13:47:00Z
Presidium Kami Karawang H.Elyasa Budianto (kiri) bersama R.Setiadi Wijayanto (kanan).(foto:Ari) 


KARAWANG - Presidium KAMI Karawang mengingatkan bahaya laten komunis kepada Presiden Jokowi. Karena kondisi Bangsa Indonesia saat ini hampir sama pada saat tragedi kemanusiaan G30S/PKI tahun 1965.


"KAMI, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia di Karawang selalu melakukan putar ulang, nonton bareng film Pak Arifin C Noor yakni pemberontakan G30S/PKI tahun 1965," kata H. Elyasa Budiyanto, SH, saat nonton bareng bersama pengurus KAMI-AREKA dan UMKM Manies Kabupaten Karawang, di sebuah Cafe di Walahar, Jumat 30 September 2022.


Menurut Bung El, begitu akrab disapa, saya lihat dari film ini, hampir ada sebuah kondisi Indonesia yang hampir sama pada saat-saat ini.


"Nah maka dengan adanya perpres yang baru ini, nomer 17 tahun 2022 ini, rasanya perlu dipertanyakan rezim ini. Kok sepertinya kita akan meminta maaf kepada PKI," tukasnya.


Sebab, kata dia, kalau kita lihat film ini, filmnya Pak Arifin C Noor mengerikan sekali. Bagaimana dari peristiwa Juli, Agustus, September itu, di mana memfitnah kepada 'Dewan Jenderal' yang akan berkudeta pada kekuasaan yang sah.


"Maka adalah sebuah barisan Partai PKI, ingat 1965 dia menang, partai besar dan kemudian 1965 dia mencoba merongrong kekuasaan," ulasnya seraya menambahkan, di dukung oleh Choe en Lai.


Jadi, sambungnya, aksinya itu adalah Choe en Lai. Nah jadi perlu hati-hati, hari ini ada banyak juga terjadi poros Peking.


"Jadi kenapa kami selalu melakukan putar ulang, karena rezim ini menjadi sangat rentan terhadap bangkitnya orde komunis. Contoh konkret, simpel lihat Ribka Tjiptaning dengan 20 juta massa anak cucunya PKI. Nah ini sudah mengibarkan bendera perang, Bapak Jokowi tidak mematuhi TAP MPRS 25 Tahun 66, pelarangan terhadap idiologi ini (PKI)," ungkapnya.


Masih kata dia, kalau memegang peraturan hukum itu, maka Pak Jokowi memanggil Ribka Tjiptaning dari kepartaian PDIP-nya dan dari statement dia yang berpihak kepada PKI (saya bangga jadi anak PKI).


"Ya 2019 PDIP, DPP PDIP membuat usulan RUU HIP ini sangat membahayakan rencana Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila padahal juntrungannya adalah memeras, menghilangkan trisila dan ekasila. Ini gerakan komunis, ini sangat bahaya dan Jokowi diam. Ini yang perlu kita waspadai," beber Bang El.


Ditambahkan Drs. R. Setiadi Wijayanto, Sekjen KAMI-AREKA, menurutnya ya kita ini selain pengulangan sejarah juga ini pendidikan untuk generasi berikutnya, generasi angkatan setelah 1965.


"Apalagi sekarang sejarah dihilangkan dari mata pelajaran sekolah. Jadi mereka, seperti anak saya sendiri kalau ditanya Imam Bonjol itu siapa, Cut Nyak Dhien itu siapa, sudah tidak tahu dia karena di sekolahan tidak diajarkan begitu," jelasnya.


"Jadi ini sangat penting untuk generasi muda khususnya yang lahir setelah tahun 65. Ganyang PKI," teriaknya mengakhiri statementnya.[Ari]

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Presidium KAMI Karawang Ingatkan Presiden Jokowi Soal Bahaya Laten Komunis

Terkini

Topik Populer

Iklan