Iklan

Iklan

Rizkan: Tasan Panyi Muda Simbol Pewarisan Keberanian Pemuda Tapin

BERITA PEMBARUAN
13 November 2022, 16:09 WIB Last Updated 2022-11-13T09:09:14Z
Aktivis muda Kabupaten Tapin M.Rizkan Fadhiil saat ziarah ke makam Tasan Panyi, Kamis 10 November 2022.(foto:ist)


RANTAU - Hari Pahlawan adalah salah satu hari penting dan bersejarah bagi rakyat Indonesia. Saat itu dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dengan kegigihan dan kesetiannya dalam mempertahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Pengaruhnya sangat kuat dan luar biasa bagi perjuangan rakyat Indonesia di daerah-daerah lain di Indonesia pada waktu itu dan pertempuran - pertempuran selanjutnya, serta tetap pula berpengaruh pada generasi penerus bangsa Indonesia selanjutnya.


Menurut aktivis muda Kabupaten Tapin yang aktif berorganisasi M. Rizkan Fadhiil mengatakan, di bulan November ini ingatan kolektif bangsa akan tertuju pada keberanian, perjuangan dan pengorbanan seluruh pahlawan termasuk dalam hal ini di daerah.


"Tasan dan Panyi adalah nama dua orang pahlawan di Kabupaten Tapin mereka gugur saat melawan Belanda, berkat jasa dan kegigihan mereka, sekarang Tasan Panyi diabadikan menjadi jalan di Kecamatan Tapin Utara dan dibuatkan sebuah monumen," ucap Rizkan, 12 November 2022. 


Menurut Rizkan, keberaniannya harus diwarisi oleh pemuda dan bisa melalui simbol yakni Tasan Panyi Muda. Dua pahlawan ini sangatlah menarik dan menjadi kebanggaan dengan dua nama namun menjadi satu sebutan.


"Tasan Panyi Muda adalah simbol pewarisan keberanian dan pengabdian pemuda Tapin melalu gagasan serta tindakan nyatanya untuk kemajuan daerah, membangkitkan semangat. Lalu bergemuruh dipenjuru dan  menggandakan, sebagaimana dulu banyaknya masyarakat yang menginginkan perubahan, kemajuan dan melanjutkan perjuangan di tengah beragam tantangan yang dihadapi," tuturnya. 


Kemudian kata Rizkan, saat ini pemuda tidak berani berpikir merdeka dan paripurna, apalagi melakukan perubahan yang penuh dengan resiko.



"Kita bukanlah pajangan yang hanya dibicarakan sejarahnya, kita merawat sejarah dan menjadi bagian dari sejarah yang berlipat ganda dengan mengambil nilai dari pahlawan terdahulu," tegasnya. 


Lebih lanjut Rizkan mengatakan, melalui kisah yang pernah dibacanya kisah perjuangan Tasan Panyi ini diungkapkan salah satu cicitnya yang dituliskan pada buku sejarah Banjar


"Singkatnya, tanggal 9 November 1945 masyarakat dan pemuda menyerang mobil Belanda yang berhenti di Kampung Banua Padang Rantau. Saat itu Belanda lari dan meminta bantuan tentara Kandangan yang selanjutnya melakukan penembakan secara brutal. Penduduk sekitar pun terkejut dan berlarian," terang Rizkan.


Masyarakat dan Pemuda Tapin tetap bersiaga menghadapinya dan siap bertempur, ditambah semangat membara rakyat saat itu, dipelopori oleh orang yang bernama Mat Tasan bersama Abul Hasan Gaffar


"Saat itulah pertempuran terjadi Mat Tasan dan Muhammad Panyi, tepat di depan jalan yang sekarang jadi nama jalan dua orang tersebut gugur. Namun masyarakat tidak tinggal diam dan memicu perlawanan, dengan dibuktikan terbentuklah gerakan rahasia bernama Barisan Perjuangan Indonesia (BPI) dipimpin H Marjuki Amin," kisahnya.


Lalu masih kata Rizkan, gerakan ini sangat rahasia, menghimpun kekuatan, jumlah anggota dengan sumpah alquran. Tujuannya mempertahankan proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.


Diakhirinya, peringatan Hari Pahlawan ini harus sarat makna, bukan hanya sebagai prosesi, namun substansi. Setiap peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan.(Ron)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Rizkan: Tasan Panyi Muda Simbol Pewarisan Keberanian Pemuda Tapin

Terkini

Topik Populer

Iklan