 |
| Ketua SMSI Kabupaten Karawang Nurdin Pelez saat berorasi di depan Mapolres Karawang, Senin 7 November 2022.(foto:rm) |
KARAWANG - Ratusan wartawan dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Forum Jurnalis Karawang (FJK) melakukan aksi unjuk rasa di depan Polres Karawang, Senin 7 November 2022.
Mereka menuntut ditangkapnya tersangka pelaku penganiayaan dua wartawan di Karawang, yang hingga saat ini masih berkeliaran bebas.
Massa aksi sekira pukul 11.00 WIB konvoi menggunakan kendaraan sepeda motor dan mobil mendatangi Mako Polres Karawang.
Pantauan di lokasi, mereka membentangkan spanduk besar bertuliskan 'Tangkap, Tahan dan Adili Tersangka Penganiayaan Wartawan Karawang'. Dan sebagai bentuk protes massa aksi mengumpulkan Kartu Identitas Wartawan.
Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Karawang Nurdin Pelez pada orasinya mengatakan, bahwa kami datang ke Polres hanya ingin meminta keadilan terkait pelaku penganiayaan dua wartawan oleh oknum ASN yang hingga saat ini masih berkeliaran, dan masih bisa menikmati kehidupan bebas dan fasilitas kemewahannya.
"Pelaku masih bebas, dia sepertinya dibekingi orang kuat, sehingga petugas masih belum bisa menangkap pelaku tersebut," ujar Pelez saat berorasi dihadapan massa aksi wartawan.
Pelez menambahkan, kasus ini sangat lambat, padahal jelas-jelas rangkaian pidananya ada. Bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kenapa masih pelaku oknum pejabat masih bebas?. Hukum tajam ke bawah tumpul ke atas. Harusnya aparat kepolisian tetap tegak lurus, menegakkan Undang - undang yang berlaku," tegasnya.
Sementara Pemimpin Redaksi (Pemred) nuansametro.co.id Endang Suryana membandingkan kasus yang sama, yang dialami teman - teman jurnalis di Pekanbaru.
"Di Pekanbaru ada kasus serupa, tapi di sana pelaku sudah ditangkap. Kenapa di Karawang masih ga bisa menangkap?," tanya Endang Nupo sapaan akrab Endang Suryana.
Lebih lanjut Endang Nupo mengatakan, bahwa kasus ini terkesan ada sesuatunya. " Hampir dua bulan kasus ini tak jelas, katanya sudah ada DPO namun masih belum dirilis," tandasnya.(*)
