 |
| Anggota Komisi VI Rieke Diah Pitaloka saat memberikan materi pada acara sosialisasi dengan BUMN PT KAI di Hotel Swiss Bellin Cibitung Kabupaten Bekasi l, Sabtu 10 Desember 2022.(foto:ist) |
BEKASI - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kereta Api Indonesia (KAI) bersama mitra Komisi VI DPR RI gelar kegiatan Sosialisasi Kereta Cepat untuk Indonesia Maju di Hotel Swiss-Bellin Cibitung Bekasi Jawa Barat, Sabtu 10 Desember 2022.
Pada acara tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka selain sosialisasi juga memberikan materi berupa motivasi terhadap pelaku UMKM.
"Bahwa masyarakat perlu mempersiapkan diri dan mempunyai mental yang kuat dalam melakukan pengembangan daya kreatif dan inovatif untuk indonesia bangkit," paparnya.
Selanjutnya, Rieke juga memberikan testimoni bagi para peserta yang hadir untuk berhasil mengembangkan potensi yang ada melalui program-program yang disediakan oleh pemerintah melalui BUMN.
"Ini perlu diingat dan dicatat, bahwa masyarakat yang kuat akan menciptakan bangsa yang kuat juga, seperti perjuangan para pahlawan menumpas penjajahan," paparnya.
Perlu diketahui kegiatan sosialiasi Kereta Cepat Untuk Indonesia Maju ini merupakan bentuk kerja sama antara Komisi VI DPR RI dan Mitra Kerja BUMN KAI.
KAI merupakan BUMN yang fokus pada mode transportasi kereta. Waskita memiliki Visi menjadi perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan.
Pada saat ini KAI terus melakukan pengembangan dan inovasi dengan Sediakan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023 bagi Masyarakat, ditambah dengan hadirnya Kereta Cepat Jakarta Bandung untuk Kemajuan Bangsa serta LRT Jabodebek sebagai Moda Transportasi Urban paling modern di Indonesia. tak kalah juga salah satu andalan KAI di masa pandemi, kinerja angkutan barang terus meningkat.
Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara. Hadirnya KCJB menjadi era baru transportasi massal modern yang cepat, andal, aman, dan nyaman untuk mobilisasi secara optimal serta meningkatkan konektivitas antarkota.
KCJB diharapkan mampu memicu pembangunan kawasan dan sentra ekonomi baru, serta berpotensi untuk dikembangkan seluruh Indonesia.(rls/jar)
