Iklan

Iklan

Harga Beras Melangit, Kadisperindag Bakal Lakukan Hal Ini

BERITA PEMBARUAN
01 Maret 2023, 17:39 WIB Last Updated 2023-03-01T10:39:48Z
Kantor Diperindah Kabupaten Belu, NTT (foto:ist)


BELU, NTT - Terkait harga beras yang semakin melonjak akhir-akhir ini di Pasar Baru Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Belu, Fransiskus X Asten angkat bicara.


Kepada beritapembaruan.id Fransiskus mengatakan, akibat harga beras yang semakin naik karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.


Menurut Fransiskus, faktor yang mempengaruhi harga beras di pasaran naik karena, cuaca yang sampai hari ini belum mendukung. Selain itu, lahan pertanian penghasil padi di Kabupaten Belu belum memasuki masa panen. Dan diperkirakan masa panen sekitar bulan April mendatang.


"Hujan yang terus mengguyur sehingga membuat kejadian alam terus bertambah, sehingga distributor beras yang dari luar tidak bisa masuk," ujarnya.


Kita berkeyakinan kata Fransiskus, bahwa kalau petani sudah panen maka harga beras di pasaran akan semakin normal kembali.


Lebih lanjut Fransiskus mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pantauan di pasar soal kenaikan harga dari beberapa komoditi sembako. Dari hasil pantauannya, akan dilakukan update laporan setiap harinya yang akan dilaporkan ke kementerian.


"Kita akan terus pantau kondisi pasar, dan kita juga terus update laporan ke tingkat yang lebih tinggi," jelasnya.


Untuk mengantisipasi hal itu lanjut Fransiskus, pihaknya akan melakukan operasi pasar, untuk meminimalisir melonjaknya harga di pasaran. Namun, saat ini pihaknya masing mempersiapkan mekanisme dan juga masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. 


"Kita akan lakukan pasar murah, tujuan untuk menjaga stabilitas harga di pasaran. Kita masih menyiapkan mekanismenya," sebutnya.


Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, salah seorang penjual di Pasar Baru Atambua, Rizal saat berbincang dengan awak media beritapembaruan.id menyampaikan, saat ini stock beras di Pasar Baru Atambua sedikitnya berkurang, sehingga para penjual beras khususnya di Kabupaten Belu harus menaikan harga beras.


Dijelaskan Rizal, harga beras sebelumnya perkilo hanya Rp10 ribu, dan saat ini harga harus dinaikan oleh penjual. Pasalnya, akibat hujan yang terus menguyur dan beberapa ruas jalan utama mengalami kerusakan sehingga pengiriman beras belum masuk.


"Kita lihat potensi pasar, memang seminggu terakhir ini harga beras mengalami kenaikan. Dan kita tidak bisa memasang harga yang sama, sementara penjual yang lain harganya naik masa saya punya tidak," ujarnya kepada beritapembaruan.id, Selasa (28/02/23) siang.


Dirincikan Rizal, beras dengan merek nona Kupang dijual dengan harga Rp13.000 - Rp13.500/kg, merek Sulawesi dijual dengan harga Rp14.000 - 14.500/kg dan Lakaan Rp13.000/kg begitu juga dengan merek yang lain. (Mario).

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Harga Beras Melangit, Kadisperindag Bakal Lakukan Hal Ini

Terkini

Topik Populer

Iklan