 |
| Rapat Koordinasi Tim Kewaspadaan Dini Pemda bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, Rabu 1 Maret 2023.(foto:ist) |
RANTAU - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Tapin Aulia Ulfah secara resmi membuka dan pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se -Kabupaten Tapin di RM Adijaya Rasa Rantau Baru, Rabu 1 Maret 2023.
Rakor tersebut dihadiri oleh Kasat Intel Polres Tapin, Pasi Intel Kodim 1010/Tapin, Kasi Intel Kejari Tapin, BIN Korwil Tapin, Perwakilan Kemenag Tapin, perwakilan SOPD, Camat, Lurah dan kepala desa serta 68 orang pengurus FKDM se -Kabupaten Tapin.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Tapin Aulia Ulfah mengatakan, Rapat Koordinasi ini merupakan kali pertama digelar paska diterbitkannya SK kepengurusan FKDM kabupaten, kecamatan dan kelurahan yang baru periode tahun 2023.
"Rakor kali ini digelar, dalam rangka pengenalan baik antara sesama pengurus FKDM di semua tingkatan maupun dengan komunitas intelijen daerah (Kominda) dan instansi lain," ujarnya.
Selain itu kata Kaban Kesbangpol, dalam upaya peningkatan kapasitas anggota FKDM dan berharap forum kewaspadaan dini masyarakat ini agar dapat berperan aktif sesuai dengan tupoksinya yakni menjaring, menampung dan mengkoordinasikan informasi lebih awal tentang kewaspadaan dini.
Sementara Ketua FKDM Tapin H Misran mengatakan, Rakor tersebut merupakan langkah awal sosialisasi kepada jajaran pengurus apa tujuan terbentuk dan tupoksinya FKDM.
"Tupoksi FKDM ini yaitu mengawal kebijakan pemerintah dalam rangka mengantisipasi terhadap gejala atau potensi yang bisa menimbulkan kerawanan gangguan keamanan masyarakat baik itu gangguan alam, orang maupun lainnya," jelas Ketua FKDM.
Dikatakannya, tahun 2023 ini merupakan tahun politik sebagimana pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya banyak kejadian yang berpotensi menimbulkan kerawanan yang membuat ketidakstabilan di masyarakat.
"Sehingga dengan terbentuknya FKDM ini berharap bisa menjadi salah satu wadah untuk bisa menekan sesuatu hal buruk yang biasa terjadi menjadi tidak terjadi atau sekalipun terjadi bisa meminimalisir aksesnya," jelasnya.
H Misran menyampaikan, ada beberapa potensi rawan konflik yang perlu diwaspadai di Bumi Ruhuy Rahayu ini, salah satunya terkait keberadaan kelompok yang diindikasikan tidak sesuai dengan yang sudah ada di tempat kita ini. Sehingga itu bisa menimbulkan kegelisahan atau keresahan di masyarakat sekitar.
"Hal lainnya yang perlu diwaspadai terhadap beberapa perusahaan terkait dampak lingkungan. FKDM ini berfungsi untuk menggali informasi yang valid, guna disampaikan ke pemerintah daerah agar bisa ditindaklanjuti oleh instansi yang lebih berwenang. Sehingga kerawanan konfliknya dapat diantisipasi," pungkasnya.(ron)
