RANTAU - Pemkab Tapin Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah berupaya menyiapkan sejumlah langkah, guna antisipasi dini terhadap dampak fenomena cuaca El Nino yang dapat menimbulkan kekeringan ekstrim. Sehingga berpotensi kurangnya pangan serta mengakibatkan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla).
Guna antisipasi dampak El Nino tersebut, langkah yang dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Tapin salah satunya memperbaiki infrastruktur sarana tampung dan saluran air (sungai) di sejumlah Desa di Bumi Ruhui Rahayu.
"Untuk menghadapi potensi dampak kemarau panjang, pemkab tengah bersiap dengan memperbaiki infrastruktur sarana tampungan air hingga sungai di sejumlah desa di Tapin," ujar Sekda Tapin H Supiansyah, Jumat 5 Mei 2023.
H. Supiansyah pun meminta kepada masyarakat untuk menghemat air dan berupaya membuat serta menyediakan tempat penampungan air.
Kemudian Sekda mengimbau masyarakat agar menanam pohon atau rumput tinggi di sekitar embung, sumur atau telaga sumber air.
"Fungsinya, supaya mengurangi penguapan air ketika panas disaat kemarau nanti," ujar Sekda Tapin.
Dikatakannya, langkah dini lain, pihaknya berupaya mengurangi laju aliran air di sejumlah sungai agar tidak mengalami kekeringan signifikan.
"Pemerintah Kabupaten Tapin juga mempersiapkan atau membuat waduk - waduk mini di sungai - sungai kecil," jelasnya.
Diketahui, Pemerintah Pusat sudah menginformasikan terkait potensi dampak El Nino terhadap ketahanan pangan nasional.
Diantaranya, pasokan pangan dalam negeri berkurang,harga pangan diprediksi akan meningkat sehingga memicu kenaikan inflasi.
Sementara dilansir dari laman BMKG, memprediksi el nino akan berpotensi terjadi dimulai sekitar bulan Juni atau Juli 2023 antara sekitar 50 - 60 persen.
Dampaknya, disebut musim kemarau bakal lebih kering daripada siklus - siklus sebelumnya.(Ron)
