 |
| H.Elyasa Budianto.(foto: bdg) |
KARAWANG - Praktisi hukum dan pemerhati lingkungan di Kabupaten Karawang, H.Elyasa Budianto, S.H.,terus menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Jalupang yang masih terbakar.
Menurut Elyasa, kebakaran tersebut disebabkan oleh kurang efisiennya pengelolaan sampah di lokasi tersebut.
Elyasa menyampaikan, di TPSA Jalupang masih terlihat kepulan asap dari tumpukan sampah yang seharusnya diuraikan melalui incinerator, namun malah terbakar sendiri.
"Dengan luasnya tumpukan sampah yang terbakar di Jalupang, kami, masyarakat setempat, merasakan dampaknya seperti bau dan asap yang dapat mengganggu kesehatan warga," ungkapnya.
Pemerhati lingkungan ini menyoroti kurangnya efektivitas pertemuan pembahasan antara Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) dan DPRD Karawang untuk mencari solusi terkait TPSA Jalupang. Menurutnya, masyarakat setempat seharusnya juga dilibatkan dalam pembahasan tersebut.
"Saya menantang Kepala DLHK Karawang untuk melakukan debat terbuka di depan publik guna membahas polemik Jalupang. Saya menduga ada aroma korupsi dalam proyek Jalupang yang dimulai sejak tahun 2015 lalu," tegasnya.
Dalam upayanya untuk mengatasi masalah ini, Elyasa Budianto berharap adanya keterlibatan lebih lanjut dari pihak berwenang serta transparansi dalam penanganan kebakaran sampah di TPSA Jalupang.
