Iklan

Iklan

Bobot Intelektual Capres Terlihat saat Debat Pertama

BERITA PEMBARUAN
16 Desember 2023, 13:49 WIB Last Updated 2023-12-17T02:01:24Z


Oleh : M. Idris Hady


Perhelatan Debat Capres-Cawapres kali pertama sudah dilaksanakan oleh KPU dan cukup mendapatkan respon dari masyarakat. Tentunya tidak terbatas dengan masyarakat yang ada di Indonesia, namun juga di luar negeri, tapi besar kemungkinan masyarakat internasional pun mengikutinya.


Tidak terlalu salah, kalau masyarakat sebenarnya sangat menunggu keseruan debat Capres Nomor 1 dengan Nomor 2.


Kalau, Debat Capres nomor 2 dan 3, ada sebagian masyarakat sedikit hambar menanggapinya. Karena merebaknya keretakan hubungan Megawati sebagai Ketum PDIP dengan Jokowi, yang sekalipun sekarang masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, hanya 'drama' atau 'intrik-intrik' saja, untuk cari perhatian. Terbukti Jokowi masih sebagai petugas partai PDIP atau kader PDIP. 


Dengan ungkapan lain, bahwa keretakan itu hanya drama komedi saja, kecuali, Pertama, Megawati sebagai Ketum PDIP memecat Jokowi dari keanggotaan PDIP, sebagaimana yang telah dilakukan kepada Bobby Nasution dan Budiman Sudjatmiko.


Kedua, Mahfudz MD sebagai Cawapres Nomor 3, masih merupakan pembantu Persiden, yang justeru menjadi Cawapres usungan PDIP.


Ketiga, tidak dipecatnya Gibran dari PDIP, yang telah berbeda sikap politik dan sekarang jadi Cawapres kubu pesaing, bagi masyarakat alasan tidak dipecat Gibran dari PDIP, telah menimbulkan dugaan bahwa itu hanya akal-akalan atau drama komedian untuk menarik perhatian rakyat Indonesia. 


Ada hal yang menarik untuk diperhatikan dalam Debat Capres kemarin lalu.


Tentu publik bisa menilai (dan ini tidak boleh dilarang), bagaimana sikap Capres Nomor 2 (Prabowo S.) dalam berbicara, seakan menerjemahkan kejengkelan kepada Capres Nomor 1 (Anies Baswedan), dengan berulang-ulang memanggil nama 'Mas Anies', bukan hanya dibarengi dengan mimik yang kelihatannya marah, tapi intonasi ketika menyampaikan sanggahan dan apalagi (khususnya).


Ketika diminta untuk menanggapi jawaban Capres Nomor 1 atas pertanyaan panelis dalam sesi berjudul Penguatan Demokrasi, dengan jelas memperlihatkan ada rasa jengkel kepada Capres Nomor 1, dengan ungkapan bahwa yang menjadikan Anies Baswedan jadi Gubernur DKI adalah tunggal berkat dirinya.


Sayangnya moderator tidak memberi peluang kepada Capres Nomor 1 untuk menjawab tanggapan Capres Nomor 2, tidak seperti moderator memberikan peluang untuk menjawab atas tanggapan di setiap jawaban pertanyaan dari panelis (mungkin lupa atau kekhawatiran Capres Nomor 1 untuk menjawab tuntas).


Kalau saja Anies diberi peluang untuk menjawab, barangkali akan memaparkan bahwa militansi kader PKS yang didukung oleh komunitas Ummat Islam Jakarta, sehingga dirinya menjadi Gubernur DKI.


Secara nasional Anies akan menyampaikan rasa kekecewaan masyarakat ketika Prabowo telah berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan ketika berbicara dalam simposium yang bertajuk 'Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019' di Hotel Grand Sahid Jakarta, (14/5/2019) lalu.


Ketika itu Prabowo menyampaikan, selama rakyat percaya sama saya, selama itulah saya bersama rakyat Indonesia. Jangan khawatir, Saya bersama rakyat, selalu bersama rakyat sampai titik darah saya yang terakhir. Saya akan timbul tenggelam bersama rakyat Indonesia 


Ditambah, kekecewaan masyarakat pendukung Prabowo-Sandi yang telah mengumpulkan uang dengan sukarela untuk membantu biaya pencapresan Prabowo Sandi, sehingga tidak heran kekecewaan itu diakhiri dengan tuntutan, minta uang sumbangan untuk dikembalikan


Tidak ketinggalan, kekecewaan rakyat-khususnya Ummat Islam-yang telah diajak oleh tokoh -tokoh agama untuk mendukung Capres Prabowo-Sandiaga. 


Kekecewaan itu muncul, sejak Prabowo merapat ke Istana, yang tidak lama kemudian Sandiaga juga merapat ke Istana, artinya lengkaplah kekecewaan masyarakat yang mendukung Capres Prabowo-Sandi tahun 2019.


Sekalipun kekecewaan masyarakat pendukung Capres Prabowo-Sandi tahun 2019 tidak akan bisa diwakili oleh Capres Nomor 1 Anies, ketika dalam Debat Capres 2024, tapi setidaknya, Anies telah bisa merasakan apa yang dirasakan masyarakat. 


Kalau saja Capres Nomor 1 (Anies) menyampaikan perasaan masyarakat secara terbuka, tentunya akan berbeda.


Sayangnya moderator tidak memberikan peluang kepada Capres Anies untuk menjawab tanggapan Capres 02-Prabowo.


Wallohu'alam bisshowab.


Penulis adalah Sekjen Aliansi Damai Anti Penistaan Islam (ADA API).


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bobot Intelektual Capres Terlihat saat Debat Pertama

Terkini

Topik Populer

Iklan