Iklan

Iklan

Paska Kebakaran TPAS Jalupang Warga Wancimekar Tolak Rencana Pelebaran

BERITA PEMBARUAN
21 Januari 2024, 13:49 WIB Last Updated 2024-01-21T06:49:39Z
Perwakilan warga saat jumpa pers penolakan pelebaran TPSA di Desa Wancimekar, Kotabaru, Sabtu 20 Januari 2024 malam (foto: ist)


KARAWANG - Pasca kebakaran hebat di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPAS) Jalupang, kontroversi terus menghangat di berbagai kalangan.


Rencana pemerintah untuk melakukan pelebaran Jalupang mendapat perlawanan keras dari puluhan warga Wancimekar, Kecamatan Kotabaru Karawang.


Pertemuan yang diadakan di Balai Musyawarah Desa Wancimekar menjadi panggung penolakan pelebaran Jalupang. 


Tokoh masyarakat, pemuda, dan perwakilan aparatur pemerintahan desa, yang diwakili oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), hadir bersama puluhan warga untuk menyampaikan penolakan mereka.


Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Desa Wancimekar (GMPDW), Solehudin, dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa mereka melakukan konsolidasi untuk mensosialisasikan penolakan terhadap rencana pelebaran TPAS Jalupang di Desa Wancimekar.


"Pemerintahan Kabupaten Karawang terus memaksakan perluasan TPAS Jalupang di Desa Wancimekar yang kita cintai ini," ujar Solehudin kepada awak media, Sabtu 20 Januari 2024 malam.


Solehudin menegaskan perlunya sikap jelas dari seluruh masyarakat Desa Wancimekar yang merasakan dampak negatif dari keberadaan TPAS Jalupang yang menampung semua sampah se-Kabupaten Karawang. 


Dalam pertemuan tersebut, GMPDW mengajak tokoh dan masyarakat Desa Wancimekar untuk melakukan diskusi bersama guna mencari solusi terhadap permasalahan tersebut.


Dua poin disepakati dalam pertemuan ini, yakni penolakan terhadap perluasan TPAS Jalupang dan komitmen untuk terus mensosialisasikan penolakan tersebut kepada seluruh masyarakat Desa Wancimekar.(bdg)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Paska Kebakaran TPAS Jalupang Warga Wancimekar Tolak Rencana Pelebaran

Terkini

Topik Populer

Iklan