Iklan

Iklan

Diduga Ada Oknum Pegawai RSUD Karawang Lakukan Pungli pada Keluarga Korban

BERITA PEMBARUAN
27 Februari 2024, 08:55 WIB Last Updated 2024-02-28T02:03:34Z
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang.(foto: rm)


KARAWANG - Musibah bertubi-tubi menimpa keluarga korban pembunuhan warga Desa Sumurgede Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang bernama E.


E mengaku diminta sejumlah uang oleh orang yang diduga oknum pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang sebagai biaya pemeriksaan jenazah korban pembunuhan beberapa waktu lalu.


Keluarga korban menceritakan bahwa jenazah korban berinisial A dibawa oleh Kepolisian Resort Karawang untuk dilakukan pemeriksaan oleh pihak RSUD Karawang pada Kamis, 15 Februari 2024 lalu.


Namun ketika pemeriksaan selesai dan jenazah akan dibawa pulang, orang yang diduga oknum pegawai RSUD meminta sejumlah uang sebagai biaya pemeriksaan jenazah.


"Setelah selesai pemeriksaan, saya disuruh tanda tangan surat itu (Sertifikat Medis Penyebab Kematian _red) dan diminta membayar lima juta. Waktu itu anak saya yang membayarnya, saya hanya tanda tangan. Setelah itu saya dikasih surat autopsi itu," sebut E, kaka korban, Rabu (21/2/2024) di rumahnya.


E menerangkan bahwa pembayaran untuk biasa pemeriksaan jenazah tidak menggunakan kwitansi.


"Tidak ada kwitansi, hanya dikasih surat autopsi saja," ucapnya.


Sertifikat Medis Penyebab Kematian A dikeluarkan oleh RSUD Karawang mencatat waktu pemeriksaan jenazah pada tanggal 15 Februari 2024 pukul 23.02 WIB, dan pemeriksa jenazahnya adalah dr. LS, Sp.FM. 


Saat dikonfirmasi, humas RSUD Abdullah Lutfi menyatakan bahwa pembiayaan autopsi tidak dibebankan kepada keluarga korban.


"Saya sudah tanyakan ke dokter forensik, urusan biaya tidak ada permintaan kepada keluarga korban. Karena kita kerja itu atas permintaan polisi," kata dokter LS yang disampaikan Abdullah Lutfi.


Lutfi juga mengatakan, bahwa mengenai masalah biaya autopsi, dokter LS menyarakan untuk ditanyakan ke polisi.


"Kalau masalah harga ditanyakan saja ke Polisi," kata Lutfi mengutip pernyataan dokter LS.


Humas RSUD Karawang tersebut juga mengatakan bahwa biaya autopsi hanya sebesar Rp500 ribu. Namun, Lutfi juga mengaku tidak mengetahui mengenai mekanisme pembayarannya seperti apa.


"Untuk biaya autopsi hanya lima ratus ribu. Saya tanya ke bagian administrasi untuk autopsi tidak ada uang masuk ke sini, ga tau uang masuk ke mana. Tidak ada pembayaran ke kasir," ungkapnya.(Mus) 


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Diduga Ada Oknum Pegawai RSUD Karawang Lakukan Pungli pada Keluarga Korban

Terkini

Topik Populer

Iklan