 |
| Ferry Budiawan.(foto : istimewa) |
JAKARTA - Menjelang Pemilu Raya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang akan digelar pada Juli 2025 di Solo, nama Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mencuat sebagai kandidat kuat Ketua Umum PSI.
Kabar pencalonan Jokowi sebagai Ketua Umum PSI ini terus menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat dan kalangan politikus. Namun, Jokowi menanggapi isu tersebut dengan santai. Ia mengaku belum mengambil langkah apa pun terkait pencalonan tersebut, termasuk mendaftarkan diri.
“Waktunya masih cukup panjang,” ujar Jokowi singkat, menandakan bahwa ia belum secara resmi masuk dalam bursa pencalonan.
Sementara itu, Fungsionaris PSI, Ferry Budiawan atau yang akrab disapa Kadir, menyebutkan bahwa partainya akan menggelar pemilihan Ketua Umum secara terbuka dan demokratis, yang menjadi tonggak sejarah dalam perpolitikan nasional.
“PSI dengan simbol mawar merah akan melakukan pemilihan Ketua Umum, dan ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Indonesia terjadi proses demokrasi internal partai seperti ini,” ujar Ferry kepada wartawan, Senin (17/5/2025).
Ia menambahkan bahwa seluruh kader, pengurus, dan anggota PSI memiliki hak untuk mencalonkan diri maupun memilih dalam pemilu raya tersebut.
"Baik itu kader, pengurus, dan juga anggota, semuanya berhak mengikuti pemilu raya dan punya hak untuk dipilih oleh Bro & Sist kader-kader PSI," jelasnya melalui sambungan telepon.
Ferry menyambut baik jika Jokowi benar-benar maju sebagai calon Ketua Umum PSI. Menurutnya, hal itu akan membawa angin segar dan perubahan progresif bagi PSI serta berdampak pada peta politik nasional.
“Jika benar Pak Jokowi mencalonkan diri, itu akan menjadi langkah besar yang membawa perubahan bagi PSI ke arah yang lebih progresif dan tentunya akan mengubah peta politik nasional ke depan,” pungkas Ferry, yang juga dikenal sebagai aktivis 98.(Dede Jaenudin)
