![]() |
Ratusan Pegawai PTNB dari Unsika saat akan melakukan aksi ke Jakarta, Rabu 21 Mei 2025.(foto: firzan) |
JAKARTA - Ribuan pegawai dari 35 Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) se-Indonesia melakukan aksi nasional di Jakarta pada Rabu (21/5/2025).
Mereka menuntut pengalihan status kepegawaian dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebanyak 151 orang dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) turut ambil bagian dalam aksi tersebut.
Koordinator PPPK Unsika, Iwan Nugraha, menyebutkan bahwa total 172 pegawai Unsika masuk dalam daftar peserta, namun hanya 151 yang berangkat ke Jakarta karena alasan kesibukan. Mereka berangkat menggunakan dua bus dengan satu tuntutan utama, status mereka harus dialihkan menjadi PNS pada tahun 2025.
"Kami sudah menunggu selama 11 tahun sejak kampus ini menjadi negeri. Beberapa PTN lain bahkan lebih lama, sampai 14-15 tahun. Ini bukan lagi harapan, ini harus menjadi kepastian. Kami harus jadi PNS," tegas Iwan.
Sementara itu, Imam Budi Santoso, Ketua Forum Komunikasi Pegawai Unsika sekaligus Koordinator Aksi Nasional dari 35 PTNB, menyampaikan bahwa pengalihan status menjadi PNS adalah bentuk keadilan atas pengabdian panjang para dosen dan tenaga kependidikan (tendik) yang telah lama bekerja sebelum kampus mereka dinegerikan.
"Saat Unsika dinegerikan tahun 2014, seluruh aset bangunan, tanah, dan perlengkapan diserahkan ke negara, termasuk SDM. Namun ironisnya, kami justru diangkat sebagai PPPK dengan kontrak lima tahun, bukan sebagai PNS. Padahal ada yang sudah mengabdi lebih dari 30 tahun," ungkap Imam.
Ia menambahkan, praktik ini dinilai tidak adil, mengingat pada proses alih status di beberapa kampus lain seperti Universitas Trunojoyo dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), seluruh SDM-nya langsung diangkat menjadi PNS.
Dalam aksinya, para peserta melakukan longmarch menuju Istana Negara untuk menyampaikan langsung aspirasi kepada Presiden. Mereka juga membawa surat terbuka yang mendesak Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan kebijakan tegas melalui Keputusan Presiden (Keppres) untuk mengangkat para PPPK eks pegawai tetap PTS menjadi PNS.
"Kami percaya Pak Prabowo adalah pemimpin berhati nurani. Kami percaya beliau bisa menyelesaikan masalah yang tak pernah selesai di tiga masa pemerintahan sebelumnya," sebut Imam.
Aksi ini disebut sebagai bentuk penagihan janji pemerintah yang selama bertahun-tahun dinilai belum menuntaskan persoalan status pegawai di kampus-kampus negeri baru.
Para peserta berharap aksi ini menjadi yang terakhir, namun tidak menutup kemungkinan adanya aksi lanjutan jika tuntutan tak kunjung ditanggapi.(Firzan)