Iklan

Iklan

DPW Muda Seudang Aceh Selatan Gelar Syukuran dan Santunan Anak Yatim pada HUT RI ke-80

BERITA PEMBARUAN
17 Agustus 2025, 14:12 WIB Last Updated 2025-08-17T07:12:11Z
DPW Muda Seudang Kabupaten Aceh Selatan saat menggelar syukuran dan santunan di Dusun Tengah Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan, Minggu 17 Agustus 2025.(foto: Ari)


ACEH SELATAN  - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Muda Seudang Kabupaten Aceh Selatan menggelar syukuran dan santunan anak yatim, di Dusun Tengah, Desa Kampung Paya, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan, Minggu (16/8/2025).


Kegiatan ini turut didukung Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Lhok Tapaktuan sebagai bagian dari peringatan 20 tahun perdamaian Aceh.


Hadir dalam acara tersebut diantaranya Tuha Peut KPA Wilayah Lhok Tapaktuan Husen Yusuf, Juru Bicara KPA Wilayah Lhok Tapaktuan Jalaluddin/Buyung Tangah, Pimpinan Pesantren Himmatul ‘Amal, Pasie Kuala Ba U Abah Muhib, Ketua Forum Pemuda Kluet Raya/FPKR Tabrani Atim, Ule Bentara Sago Asahan Zainun, Komisioner Baitul Mal Tengku Misbar, Pengurus dan KPA Wilayah Lhok Tapaktuan, Muda Seudang dan undangan lainnya sekitar 100 orang.


Ketua KPA Wilayah Lhok Tapaktuan Juwandra alias Wan Marinir, melalui Juru Bicara KPA Wilayah Lhok Tapaktuan Jalaluddin yang akrab Buyung Tangah dalam sambutannya mengatakan kegiatan syukuran dan santunan anak yatim ini dalam rangka memperingati peringatan 20 tahun perdamaian Aceh dan juga Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.


Dirinya mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, syukuran dan santunan anak yatim jauh lebih bermanfaat dibandingkan hanya menggelar perlombaan semata.


"Beginilah kegiatan yang seharusnya dilakukan, jauh lebih bermanfaat daripada tarik tambang, panjat pinang, atau lomba lari dalam guni," katanya.


Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di masa mendatang. "Terima kasih kami ucapkan kepada Muda Seudang Aceh Selatan atas pelaksanaan kegiatan ini," ucapnya.


Buyung Tangah mengingatkan bahwa perdamaian Aceh yang telah berjalan dua dekade harus terus dirawat. Ia menekankan masih banyak butir-butir perjanjian MoU Helsinki yang belum direalisasikan pemerintah pusat.


“Dua dekade sudah berlalu, tapi masih banyak janji yang belum dipenuhi. Ini hutang wajib kita tagih. Kami tidak ingin ada konflik baru, kami ingin damai sekarang," ungkapnya.


Menurutnya, salah satu janji yang hingga kini belum terealisasi adalah pembagian lahan dua hektare untuk mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).


"Sekarang ini Muzakir Manaf sedang memperjuangkan dana abadi Rp1 triliun untuk Eks kombatan GAM. Kita harus dukung karena ini adalah hak Aceh," pungkasnya.[*/Red]

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • DPW Muda Seudang Aceh Selatan Gelar Syukuran dan Santunan Anak Yatim pada HUT RI ke-80

Terkini

Topik Populer

Iklan