![]() |
| Ilustrasi (foto: istimewa) |
BATU BARA – Aliansi Anak Daerah Menggugat (AADM) akan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Direksi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Kuala Tanjung, Sumatera Utara pada hari ini Rabu (5/11/2025).
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap dugaan ketidakadilan terhadap pengusaha lokal serta persoalan lingkungan di sekitar wilayah operasional perusahaan tersebut.
Koordinator aksi, Flora Sitanggang, mengatakan salah satu tuntutan utama massa adalah penolakan terhadap keterlibatan perusahaan luar daerah yang dinilai menyingkirkan peran pengusaha lokal.
Menurutnya, manajemen PT Inalum diduga melakukan praktik tidak sehat dengan memperuncing persaingan antara pengusaha lokal dan anak perusahaan PT Inalum sendiri, yakni PT Sinergi Mitra Lestari Indonesia (PT SMLI).
“Seharusnya PT SMLI itu hanya menangani limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), bukan mengambil sisa besi bekas pakai yang seharusnya menjadi hak pengusaha anak daerah,” ujar Flora pada Selasa (4/11/2025).
Selain itu, AADM juga menyoroti persoalan perjanjian pemeliharaan jaringan transmisi PT Inalum yang melintasi lahan masyarakat di Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Mereka menuntut kejelasan terkait kompensasi dan dampak sosial dari aktivitas tersebut.
Flora menambahkan, warga sekitar juga menuntut aparat penegak hukum, khususnya Kapolda Sumut dan Kejati Sumut, untuk memeriksa dugaan pencemaran lingkungan yang diduga disebabkan oleh aktivitas penimbunan limbah karbon (anoda dan katoda) oleh PT Inalum. Aktivitas itu disebut telah mencemari air laut dan menyebabkan kematian biota laut di sekitar area pembuangan limbah.
“Nelayan kini sulit mendapat ikan di bibir pantai. Mereka harus melaut lebih jauh untuk mendapatkan hasil tangkapan. Kami minta Kapolda dan Kejati Sumut segera memanggil dan memeriksa pihak-pihak yang terlibat,” tegasnya.
Selain dugaan pencemaran, AADM juga meminta agar sejumlah pejabat di lingkungan PT Inalum, antara lain Jevi Amri, Joko Susilo, dan Rafiki Komany, dicopot dari jabatannya karena dianggap gagal menjaga kemitraan yang adil dengan pengusaha lokal.
Sementara itu, General Manager PT Inalum, Joko Susilo, serta Plt Kepala Grup Komersial dan Manajemen Rantai Pasok, Jevi Amri, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi wartawan terkait persoalan ini.
Informasi yang diterima menyebutkan, aksi unjuk rasa tersebut akan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan nelayan dan tokoh masyarakat setempat.(Rizki)


