 |
| Ruang kelas SDN Mulangsari IV Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang. |
KARAWANG – Potret memprihatinkan datang dari ujung selatan Kabupaten Karawang. Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mulangsari IV di Kecamatan Pangkalan menyisakan kejanggalan yang sulit dipercaya. Ruang kelas di sekolah tersebut berdiri tanpa pintu, jendela, bahkan tanpa kusen, meski bangunannya tergolong baru.
Pemandangan ini sontak membuat prihatin banyak pihak, sebab SDN Mulangsari IV bukanlah sekolah alam, melainkan sekolah negeri yang seharusnya memiliki fasilitas belajar standar.
Guru SDN Mulangsari IV, Ana Supriatna, menjelaskan bahwa sejak awal dibangun, ruang kelas memang tidak dilengkapi pintu dan jendela.
“Pemborongnya waktu itu bilang kalau dalam RAB memang tidak ada pintu, jendela, dan kusen. Katanya nanti akan dikerjakan oleh kontraktor lain,” ungkap Ana, Senin (10/11/2025).
Ana menambahkan, kontraktor saat itu hanya menargetkan agar bagian atap bangunan tertutup supaya ruang kelas tidak kehujanan dan kepanasan.
Sebelum direnovasi, kondisi ruang kelas bahkan lebih parah. Atap bocor, rangka kayu lapuk, dan bangunan nyaris ambruk.
“Kami sempat khawatir bangunan roboh dan menimpa anak-anak yang sedang belajar,” tutur Ana.
Meski sudah beberapa kali diusulkan agar pintu dan jendela dipasang, hingga kini belum ada realisasi. Tahun ini, pihak sekolah kembali mengajukan perbaikan melalui Sistem Informasi Pemerintah Desa (SIPD).
“Semoga tahun depan bisa terealisasi,” harap Ana.
Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris Desa Mulangsari, Dede Wira, yang juga menyampaikan keprihatinannya.
“Betul, kami sudah ajukan melalui SIPD karena kasihan melihat kondisinya. Kelas tanpa pintu dan jendela itu bukan tempat belajar yang layak,” ujar Dede.
Ia bahkan menyebut kondisi ruang kelas tersebut lebih mirip kandang ternak dibanding ruang belajar.
“Kalau dilihat sekilas, malah seperti kandang domba. Sangat berbeda dengan sekolah-sekolah lain yang sudah bagus,” ujarnya.
Kondisi SDN Mulangsari IV ini menjadi ironi di tengah upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan menuju Indonesia Emas. Perhatian lebih serius dari pihak terkait agar anak-anak di daerah jauh dari pusat kota bisa menikmati fasilitas pendidikan yang aman dan layak. (*)
