 |
| Koalisi Buruh Pangkal Perjuangan (KBPP) saat konvoi menuju Kantor Bupati Karawang, Rabu (12/11/2025) |
KARAWANG – Ribuan buruh yang tergabung dalam Koalisi Buruh Pangkal Perjuangan (KBPP) menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Kantor Bupati Karawang, Rabu (12/11/2025).
Aksi bertajuk “Karawang Poek” (Karawang Gelap) ini menjadi bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada pekerja.
Sejak pagi, barisan massa buruh dari berbagai serikat—termasuk Sepetak, PPMI, FSPMI, FBK, KPBI, Aliansi BEM Karawang, dan KRSK—berkonvoi menuju pusat kota.
Ribuan kendaraan roda dua memadati jalan hingga menimbulkan kemacetan di sejumlah titik. Aparat kepolisian disiagakan untuk memastikan jalannya aksi tetap aman dan kondusif.
Dalam pernyataannya, KBPP Karawang menyampaikan delapan tuntutan utama, di antaranya:
- Pencabutan Perppu Nomor 19 Tahun 2025 tentang Program Magang, yang dianggap merugikan tenaga kerja lokal.
- Kenaikan upah minimum tahun 2026 sebesar 15 persen untuk menyesuaikan dengan biaya hidup yang terus meningkat.
- Penyediaan perumahan gratis bagi buruh dan dorongan terhadap industrialisasi berbasis desa demi pemerataan ekonomi.
- Penolakan sistem kerja kontrak dan outsourcing, serta kebijakan yang dianggap menindas buruh.
- Pembatalan rencana kenaikan tunjangan DPRD Karawang, yang dinilai tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat pekerja.
Koordinator aksi menegaskan bahwa gerakan “Karawang Poek” bukan sekadar unjuk rasa tahunan, melainkan simbol perlawanan terhadap ketidakadilan ekonomi.
“Kami akan terus mengawal tuntutan ini sampai benar-benar ada keputusan nyata dari pemerintah,” tegas salah satu perwakilan KBPP dalam orasi di tengah massa.
Aksi yang berlangsung damai ini berakhir hingga siang hari. Meskipun sempat menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan, situasi tetap terkendali berkat pengamanan aparat dan kedisiplinan peserta aksi. (*)
